Selasa, 01 Februari 2011

“Taktik Petak Umpet”


Hari ini, Feliya kelihatan bosan. Saaannngggaaattt bosan. Ia ingin melakukan sesuatu yang seru. AHA!
“Ah… lebih baik aku main keluar aja ah…” katanya. Tapi, sebelum ia keluar, ada yang sudah nyamperin duluan..
“Feliya! Feliya! Feliya!! Main yuk!!! Feliya! Main yuk!!” Feliya melihat ke jendela yang arahnya menghadap keluar rumah. Oh….. rupanya Doni, Likka, Gilang, Lizzy dan Rezy toh… Feliya segera keluar untuk menghampiri mereka ber-5.
“Eh Feliya! Main yuk…” ajak Doni dan Lizzy serempak.
“Iya nih… kita lagi bosen dirumah mulu…” lanjut Rezy.
“Sama nih… aku juga..” Likka ikut-ikutan.
“Waduh?! Sama semua??? Aku juga…. Yuk! Enaknya kita main apa ya.. yang seru gitu…” Feliya berpikir-pikir.
“Mmhh… main petak umpet yuk…” ajak Doni.
“Kayaknya seru deh!” kata Likka dan Lizzy berbarengan.
“Iya tuh.. yuk-yuk!!!” Rezy tak sabar ingin hompimpa. Kening Feliya berkerut. Main petak umpet??? Ah…. Nggak usah deh!!
“Wah… kayaknya aku lagi males main petak umpet deh..” kata Feliya.
“Yah… terus main apa dong??” Rezy menyerah.
“Kamu masih inget tragedi waktu kecil itu ya???” tanya Lizzy. Feliya mengangguk. Waktu kecil ia memang mengalami tragedi itu. Tragedi yang sangat sakit… ceritanya begini.. waktu usia Feliya 5 tahun, ia bermain petak umpet bersama teman-temannya. Feliya berlari kearah yang ia jadikan tempat sembunyi.. tapi, ternyata ia tersandung batu yang lumayan besar. Ia terluka parah saat itu. Darahnya sampai se- ember! Semenjak itulah Feliya takut main petak umpet..
Akhirnya Feliya mengalah. Lalu mereka hompimpa.
“Hompimpa alaihum gambreng.. nek Ijah pakai baju rombeng… sendiri keluarr..” dan HOP! Gilang jaga!
“Gilang!! Kamu jaganya disitu ya!” kata Rezy.
“Ya iya dong!” akhirnya, Gilang membalikan tubuhnya dibalik pohon mangga.

“1..2..3..4..” Gilang menghitung. Teman-teman yang lain sudah ngumpet. Tapi, Feliya masih bingung mau ngumpet dimana. Akhirnya…
“Ah… aku ngumpet aja di rumah! Kan, rumahku deket!! Nanti disangka Gilang aku hilang!! Hahaha..” akhirnya Feliya masuk kembali kerumahnya. Gilang mulai mencari.
10 menit kemudian..
Semua sudah terkumpul.. kecuali satu. Feliya.
“Feliya!! Feliya di mana kamu??” tanya Doni sambil mencari di semak-semak.
“Ayo Feliya!! Kita nari tarian kocak yuk…” ajak Likka. Maksud Likka adalah, supaya Feliya tertawa dan akhirnya mau keluar juga… tapi, kali ini tidak berhasil.
“Ayo Feliya keluar!! Kamu sudah menang!” Seru Lizzy.
‘Iya ayo! Keluar!! Feliya Ghasani Putri!!” Gilang mencari-cari ke arah kebun milik bu Woll. Bu Woll sangat suka memberi kue-kue enak ketika ada acara tertentu.
“Eh.. jangan-jangan Feliya hilang!” kata Rezy tiba-tiba.
“Hah?!” semuanya kaget.
Sementara itu..
“Hahaa.. semuanya mengira aku hilang… eh?? Tunggu! Semua teman-teman mencari ku ke arah kanan.. sedangkan, tempat jaga Gilang ada di sebelah kiri! Saatnya aku keluar…” akhirnya, Feliya keluar dan langsung ke tempat jaga-nya Gilang.. dan.. “PONG BELA!” teriak Feliya sambil memegang pohon mangga yang dijadikan tempat jaga-nya Gilang. Tiba-tiba.. di sisi lain, Rezy mendengar sesuatu.
“Hei.. seperti suara Feliya bilang “PONG BELA!” atau jangan.. jangan..” Rezy melihat kebelakang.
“Hei teman-teman! Feliya PONG BELA!!” teman-teman langsung mengejar Feliya. Gilang melihat Feliya santai sambil memegang pohon mangga yang di jadikan tempat jaganya.
“Hei Feliya! Kau hebat!!! Kamu menang.. memangnya, kamu ngumpet dimana??” tanya Doni.
“Ada deh..” jawab Feliya singkat.
“Ahh…. Kasih tau dong..” tiba-tiba semuanya ikut-ikuttan Doni.
“Jawabannya..”
“Apa??” tanya Likka tak sabar.
“Jawabannya… ya gitu deh” kata Feliya sambil mengibaskan rambutnya.
“Ahh… Feliya mah gitu..”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar