Jumat, 31 Desember 2010

“Tersesat di Frog Land”

“Teryata, Ikan Bisa Makan Sampah!”

Hari ini Lila sedang berada dirumah neneknya. Rumah neneknya berada di sebuah kota yang cukup terkenal. Tepatnya Rocky street no: 54 Ohioshi City. Di Rocky street, kebanyakan orang yang tinggal disana, dulunya sering banyak kegiatan. Mulai dari bekerja dikantor, sampai mengurusi kebun mereka yang super luas. Makanya, sebab itu neneknya Lila sangatlah lincah. Sore itu, Lila bersama neneknya, yang biasa dipanggil nek Liz, ingin memberi makan ikan miliknya. Tapi Lila sangat heran. Mengapa?? Karena sewaktu ingin pergi kekolam ikan, nek Liz mengambil sebuah ember yang berisi sampah oraganik. Lila memandangi ember itu dengan perasaan jijik. Karena sampah itu berisi sampah buah yang busuk. Ia bertanya kepada nek Liz “Nek, untuk apa sampah organik itu??” tanya Lila. “Oh.. nanti kau bisa melihatnya.” Lila hanya mengangguk. Akhirnya sampai juga dikolam ikan itu. Sampah itu langsung dilemparinya kedalam kolam. Lila heran? Ada gitu, perempuan yang tahan sama yang busuk-busuk. Tapi ternyata sampah itu dimakan oleh ikan-ikan. Sekali lagi Lila merasa heran. Keheranannya pun semakin memuncak. Ia penasaran? Kenapa tidak dikasih makanan ikan saja? Dan apakah ikan itu akan sakit?? “Kau pasti heran mengapa aku memberi sampah ini kepada ikan-ikan itu” kata nek Liz. “Ya pasti” kata Lila. “Kenapa tidak diberi makanan ikan saja yang lebih sehat??” “Ceritanya begini. Tapi maukah kau mendengarkan?” nek Liz memastikan. “Tentu saja” kini perasaan herannya pun akan terjawab. “Begini, dahulu ayahnya nenek memberikan 3 ekor ikan. Tentu saja nenek senang. Suatu pagi, nenek ingin melihat ikan itu. Aku pergi kekolam ini sambil memakan pisang. Sampai dikolam pisang ku sudah habis. Aku melihat ikan itu. Tak sengaja, kulit pisang itu terjatuh kekolam. Tapi tiba-tiba, ikan itu memakan kulit pisangku. Akupun dulu memberinya makanan ikan. Akhirnya nenek memberitahu soal ikan itu. Ayah senang. Karena tak usah membeli makanan ikan yang dulu harganya mahal. Akhirnya ayahku sering memberikan makanan organik kepada ikan-ikan nenek. Tapi ikan itu tidak pernah sakit. Dan ikan yang diberi oleh ayah nenek sampai sekarang masih hidup. Dan ikan yang dikolam inilah yang diberi oleh ayahku!” cerita nenek panjang lebar sambil menunjuk kekolam ikan. Lila kagum. “Jadi, ikan yang dikolam ini sudah lama ada? Wah hebat! Ikan bisa makan sampah!” nenek hanya tersenyum.

My Family

Dad +
Mom +
Sister +
Brother= My Family!

Kamis, 30 Desember 2010

“Buat Jus Strowberi Yuk!”

Vinda hari itu sangat lesu. Ia lapar sekali. Tapi, karena hari ini puasa, Vinda harus menahan rasa lapar dan haus. Lagipula.., Vinda kan sudah kelas 2! Harus sudah belajar puasa full dong! “Bun… lapar..” Vinda kelihatan sangat menderita.
“Ya.. sabar ya.. bentar lagi kok.. tinggal 3 jam lagi” kata bunda menenangkan Vinda.
“Hah????!! What??! 3 jam??” tiba-tiba, seseorang berdiri tak jauh dari situ. Kak Lina! Kakaknya Vinda, yang cutenya nggak pernah abiezz! Lihat saja kamarnya, serba putih-pink! Hmmm! Ini mah.. 100% cuttiezz abiez! Warnanya kan imut-imutiez geto!
“Eh Lin.. udah selesai ngerjain pr bahasa Arabnya??” sambut bunda
“Udah bun” jawab kak Lina yang kelihatan menderita juga seperti Vinda.
“Duh.. haus nih..”
Tiba-tiba saja bunda seperti datang ide cemerlang.. yang akan bisa menghilangkan rasa menderita anak-anaknya yang haus dan lapar, karena menunggu waktu buka puasa tiba.
“Mmmhh.. gimana kalau kita buat jus strowberi,? Pemberian dari tante Mona. kan kemarin 2 hari yang lalu, tante mona habis pulang dari Pretty Strawberry. Setuju??” usul bunda.
“Setuju!!” seru kak Lina dan Vinda serempak. Saking nggak sabarnya, Vinda langsung mengambil bahan-bahan buat masak jus strawberi. Bahan-bahanya sebagai berikut:

-Blender
-Gelas
-Sedotan
-Es batu
-Air (Yang matang)
-Gula
-Strawberi (Itu pasti! Masa, mau masak jus strawberi, malah bawanya duren??!)
-Susu kental manis rasa coklat.

Akhirnya, tak usah menunggu lama lagi, 3 orang perempuan tersebut, langsung menuju dapur. Disana, kak Lina membantu Vinda menaruh perabotan masak yang tadi Vinda bawa. Bunda, mengambil sebuah mangkuk berekuran besar, (Karena strawberinya lumayan banyak) dan menaruh strawberi itu, untuk dicuci terlebih dahulu. Tak lupa serta daunya juga dicabut. (Kan dicabutnya sama daunya).
“Yang strawberinya benyek, taruh di plastik hitam ini ya! Lalu dibuang!” bunda memberitahu. Akhirnya, kak Lina dibantu Vinda, mencuci strawberi tersebut. Lalu, membuang plastik hitam, yang berisi sampah strawberi benyek. Bunda meraih blender yang lumayan besar. Lalu, memasukkan strawberi yang sudah dicuci. Tak lupa, supaya manis, ditambah gula. Dan ditambah air supaya lebih pas. Sementara itu, ketika blender bekerja keras menggiling strawberi menjadi lembek, Vinda memecahkan es menjadi bagian yang kecil-kecil. Sedangkan kak Lina, membantu menyiapkan gelas. Dan menaruh disetiap masing-masing gelas, terdapat sebuah sedotan berwarna beraneka macam. Di dapur hari itu ramai sekali dengan pekerjaannya masing-masing. Tak terasa semenit kemudian (Bahkan kurang dari semenit) jus strawberi sudah jadi.
“Hore!! Jusnya sudah selesai!” seru Vinda senang.
“ iya dong! Buatan bunda gitu lho! Bisa jadi dalam sedetik!” canda kak Lina.
“Sudah ah! Sekarang tolong Vinda masukan es itu kedalam gelas. Masing-masing 4 ya! Lalu, kak Lina, nanti kalau sudah diberi es, tolong jusnya diberi susu kental manis. Ok??” perintah bunda.
“Ok!”
Vinda mengisi es batu kedalam gelas. Tiba-tiba, ia bingung,
“Kak Lin! Kok gelasnya 4?? Padahal kita Cuma bertiga?” tanya Vinda dengan bingung.
“Emang, ayah nggak dikasih??” tanya kak Lina.
“Oh iya ya!” seru Vinda membetulkan. Akhirnya Vinda mulai mengisi es batu lagi. Setelah selesai, kini giliran kak Lina. Setelah jus sudah dituangkan, kak Lina memberi susu kental manis diatasnya. Setelah itu baru diaduk perlahan supaya terasa coklatnya.
“Sepertinya enak!” seru kak Lina.
“Eits! Sabar dulu! Nanti.. kita tunggu buka puasa tiba!” bunda mengingatkan. Tiinnn! Tiinn! Tiba-tiba ada suara klakson mobil dari depan rumah. Vinda melihat lewat jendela ruang tamu yang akan mengarah kedepan.
“Ayah datang!” seru Vinda. Semua langsung menuju kedepan rumah.
“Ayah!” sambut kak Lina. Ayah tersenyum. Tiba-tiba.. Dug! Dug! Suara bedug! “Asyik sudah maghrib! Yuk yah! Kita masuk! Tadi kita buat jus strowberi lho!” goda bunda.
“Wah enak tuh! Ayah gebagian nggak??” tanya ayah kegiuran.
“Dapet dong!” seru Vinda. Akhirnya mereka buka puasa bersama jus strawberi dan makanan masakan ala bunda tercinta! Uuuuhhh Yummy!

Jumat, 24 Desember 2010


Ini, karna saya kurang kerjaan, saya menulis percakapan ini saja.:
“Hai!”
“Hai juga!”
“Namamu siapa?”
“Namaku Lubis”
“Namaku Indra”
“Tunggu.. kau siapa?”
“Aku Lubis!”
“Kok nggak kenal?”
“Lah.. padahal kan kita baru kenalan??”
“Lah??”
“Lho kamu siapa?”
“Aku Indra! Padahal kita baru kealan udah aneh gini?”
“Iiihh..”
“Iihh..”
Memang aneh sekali.

Kamis, 23 Desember 2010

“Makanya! Jangan banyak-banyak minum darah!”

“Loli! Kamu hisap darah anak kecil itu! Jadi kamu pertam-tama, ngumpet dibawah kasur, terus hisap darah anak mungil itu!” suruh komandan nyamuk. “Untuk apa aku bersembunyi dibalik kasur itu?” tanya Loli. “Kalo ma’knya dateng gimana?” tanya Komandan nyamuk. “Usahakan hisap sebanyak-banyak mungkin darah!”
“Dan kamu! Endut! Kamu hisap arah pembantu yang lagi tidur! Dilantai dua! Nyampe nggak??” tanya komandan. “Nyampe dong..” kata si endut mantap. “Dan saya sendiri menghisap darah tedy bear itu!” tunjuk komandan. Ia menunjuk sebuah boneka besar. “Bos! Itu bukan hewan ataupun juga mahluk hidup! Itu cuman mainan” terang Loli. “Ya sudah! Saya hisap darah pembantu yang ke2! Nanti kalau sudah selesai, berkumpulah ditempat ini lagi!” mereka semua keluar dari lemari, tempat sarang mereka. Semua ketempat masing-masing..

2 jam kemudian..

Loli dan komandan nyamuk sudah berkumpul kembali ke lemari.tempat sarang mereka. “Wah… mana tuh si endut?? Lama banget nyampenya!” tanya Loli. Akhirnya mereka berusaha mencari si endut. Akhirnya… “Hah! Itu endut!” seru komandan, sambil menunjuk endut yang sedang duduk di anak tangga. “Dut, kamu nggak papa??” Loli memastikan. “Aku habis banyak makan darah nih.. jadi perutku berat. Aku nggak bisa turun dari tangga!” kata si endut menjelaskan. “Lain kali, kalau makan darah, jangan banyak-banyak ya!”

Musuh Gara-Gara Bola


Hari ini akan ada pertandingan bola. Reyna senang sekali. Karena memang. Reyna adalah “PENGGEMAR BOLA SEJATI!” walaupun ia perempuan, tapi tidak ada yang menghalangi untuk terus nonton bola, walaupun sampai 12 jam sekalipun. Ternyata, saudaranya yang dari Wetherson City, Rina, akan datang kerumah Reyna. Triinggg!! Triinngggg!! Hp Reyna berdering. Ada SMS. “Dari Rina!” gumam Reyna. Ia membuka SMSnya itu. Isinya sebagai berikut:
From: Rina
To: Reyna
Rey, aku mau dateng nih kerumahmu! Hari ini! Kamu tinggal bilang ke mom mu! Soalnya juga, om, Rafli tuh udah hubungi mom and dad mu! Tapi nggak diangkat-angkat! Ok?? Sampaikan ya! Salam dari om Rafli dan Tante Lisa!
Reyna menjawab:

From: Reyna
To: Rina

Iya nih Rin.. aku kangen banget sama kamu.. oh! Nanti malam ada pertandingan bola Wetherson City dengan Finantatica! Oh.. salam buat Kak Karin and Family ya!
“Huuuhh! Tak sabar menunggu Rina nih!” kata Reyna sambil meminum Lemon teanya. Akhirnya Reyna menyampaikan perihal Rina akan datang kerumah.

3 jam kemudian..
Tiinn! Tinnn! Seperti bunyi suara klakson mobil didepan rumah Reyna. Reyna yang sedang membaca majalahnya melihat kedepan lewat jendela. “Wahhh!! Rina datang!” Reyna segera membukakan pintu untuk Rina. Ia langsung menyalami tangan tante Lisa dan tangan om Rafli. Dan yang paling seru adalah memeluk Rina! “Eh Rina! Apa kabar!” tanya Reyna kepada saudara yang paling ia sayangi. “Hai! Apa kabar???” tanya Rina kembali. “Kabar baik!” mereka semua berlari, bernyayi sepuasnya. “Oh.. nanti malam ada bola kan?” tanya Rina. “Iya! Mau nonton?” tawar Reyna. “Tentu!” mereka tersenyum. “Pasti kamu pilih Wetherson City kan?” tanya Reyna. “Iya! Kamu pasti Finantatica bukan?? Karena itu adalh negara asal tinggal mu?” tanya Rina. “Iya! Emang kenapa?” tanya Reyna. Sepertinya ada perasaan iri dihati Reyna. “Nada bicaramu mulai buatku marah!” Rina ikut-ikutan. “Apaan sih?”
“Ih..”
“Seandaianya Finantatica kalah kamu mau apa??”
“Aku mau kamu mengaku bahwa kamu bodoh dalm soal menghitung dan narsis!”
“Terlalu berat!”
“Ih.. aku bingung bicara sama kamu!”
“Biarin aja! Aku mah mau kedapur! Mau masak yang enak! Daripada bicara sama orang yang nggak jelas”
Rina melangkah kedapur. Kayaknya mereka lagi musuhan! Memang kalau Reyna sedang marah tidak bisa diajak kompromi!

Malam harinya…

Kini saudara yang berantem itu sudah selesai makan. Biasa.. seperti biasa Reyna langsung menonton bola. Tiba-tiba Rina menghampiri. “Kau sudah terlambat AM! Kau sudah ke gol 2-0!” kata Reyna sombong. Rina hanya DTK! Diam tanpa kata!
Akhirnya sudah jam 9 malam. Pertandingan bolanya sudah selesai. Yang menang adalah Finantatica. “Baik Rey! Aku mengaku kalah. Sebenarnya aku melakukan itu biar kamu… kena deh! Kamu dijailin!!” seru Rina tertawa. “Aku dijailin?? Ih Riani!! Wahh!!!!” mereka tertawa semua.

: )


Selamat Natal
Dan Tahun Baru 2011!
Semoga Tahun Yang Baru Ini, Akan Menjadi Berkah!
-Intania Raihan-

“Dibulan!”

Bruk!! Nia jatuh ke sebuah tempat. Tempat itu sangat 3S. sepi, sunyi, suram. “Wah.. tempat ini kosong.. aku bebas berlari-larian disini!” seru Nia pada dirinya sendiri. Tiba-tiba, munculah sesosok hewan, yang aneh. Ia berawarna hijau berlendir. Nia mulai ketakutan. Ia mundur, mundur, mundur, sampai mentok di sebuah tiang kayu. Kayu itu seperti habis dilumuri darah, yang kering. “Hai..! Bip! Namaku, Bip! Namaku Dodi.. aku seorang alien disini” kata hewan aneh itu. “Eh hai Dodi! Apa kabar…? Eem.. mh.. anu.. kenapa kau bisa bicara bahasa manusia?? Dan untuk apa tiang kayu ini? Oh.. namaku Nia Putri Astuti. Panggil saja Nia.” Nia memperkenalkan diri, sambil menunjuk kayu yang dilumuri darah kering itu. “Hiks! Hai Nia! Bip! Oh tentu saja. Cuma aku seorang diri yang bisa bahasa alien. Oh kayu mengiakan ini?? Oh.. ceritanya panjang sekali. Dahulu kala, seorang raja alien bernama raja Bips-Bips Laba Nama, sedang geram. Dulu tempat ini dipimpin oleh raja Bips-Bips Laba Nama. Namun, banyak alien-alien yang tidak menuruti raja. Akhirnya, ya.. raja juga geram. Akhirnya raja memutuskan, dari pasal UU tahun 4567 di negeri kota alien: barang siapa yang melanggar perintah raja akan dihukum gantung sampai ia sadar akan kelakuannya. Begitu. Jadi kayu itu untuk menggantung alien-alien yang jahat. Aku tinggal sendiri disini. Hanya ada raja Bips-Bips Laba Nama dan aku. Dan aku yang hanya menguasai bahasa manusia.Disini sangat sepi karena semua orang telah dihukum gantung. Begitu Nia” jelas Dodi. “Oh satu lagi. Kau sedang dibulan!” mendengar itu Nia shock. Bagaimana tidak?? Ia yang tadinya dirumah tiba-tiba langsung di bulan.. “Hah! Dodi! Mmmhh… boleh nggak kita kerumah mu?” tanya Nia yang mulai sadar. “Mmmhh.. boleh! rumahku didekat istana raja. Tak jauh kok dari sini.” Akhirnya Nia melangkah. Tak sabar melihat rumah seorang alien. Gimana sih bentuk rupanya?? Sesampainya dirumah dodi, Nia langsung terkejut. Tidak seperti yang Nia bayangkan. Rumah itu sangat mewah! Pintu, jendela, atap, dan semua terbuat dari mas! Dan yang paling mengagumkan adalah lift yang berkilauan. Juga mobil, yang bodynya asli terbuat dari silver. “Dan ini ruangan yang paling kubanggakan.” Kata Dodi sambil melihatkan ruangan-ruangannya. Ia membuka pintu yang lumayan besar. Toilet!! Dengan kloset mas, juga gantungan tisue dengan tempelan permata-permata berkilauan. “Woww! Fantastic!” Nia ternganga kagum. Rumah itu cukup besar untuk sebuah Alien kecil. “Kau boleh sementara tinggal disini!” kata Dodi. “Aku ingin sekali tinggal disini. Namun bagaimana dengan pakaian, dan semacamnya??” tanya Nia. Tiba-tiba, TRIING! Tiba-tiba semua itu lenyap. Lagi-lagi itu Cuma mimpi! “Yah! Cuma mimpi! CUMI dong! Tapi nggak papa lah.. mimpi itu akan jadi mimpi indah selama hidupku!” Nia tertawa senang. “Hihihi!”

“Dibulan!”

Hai!

Hai teman-teman semua..
Tak terasa selama satu bulan ini tulisan ku mulai terasa banyak (itu menurutku)
Aku pun mulai rajin menulis..
Supaya tulisanku makin banyak..
Aku ingat waktu pertama kali, aku menulis cerita dengan judul: “Maunya Air Dari Merlion!”
dan tulisan yang terakhir sebelum aku menulis ini, yang berjudul: “Karena Teh hangat, Suara Kodok ku sudah Hilang!”
Kalian ingin bertemu denganku lewat internet? Buka ya!: Intania.raihan@yahoo.co.id
Duckduck.oke@gmail.com
Dan blogspotku: Intania.namaku@blogspot.com
Bye!
salam maniezz:
Intania Raihan

“Karena Teh Hangat, Suara Kodokku Sudah Hilang!”


Litta Sangat suka sekali yang namanya N-G-E-M-I-L. dia akan makan yang menurutnya enak. Setiap dikulkas ada snack, pasti langsung Litta serbu. Ia juga suka minum yang dingin-dingin. Litta jarang sekali minum air putih, atau teh hangat. Litta juga tidak suka makanan yang bergizi. Tidak sehat bukan?? Suatu hari tenggorokannya terasa aneh. Gatal rasanya. “Bun!!! Tenggorokan ku gatel, gimana gitu!” kata Litta memberitahukan hal tersebut kepada bundanya. “Berarti tandanya itu sakit tenggorokan.. kamu harus minum yang hangat-hangat! Makanya, jangan sering-sering minum soda! Jadi kodoknya dateng tuh..” seru bundanya. “Yah bun.. aku kan nggak suka minum hangat! Sekali aja ya??” kata Litta memelas.
“Tidak!”
“Please!”
“No!”
“Nanti aku bantuin apa aja yang bunda mau ya??”
“Tidak!”
“Mohon bunda!!”
“Azira Lalitta!!! Cepat kekamar mu!!!” bunda kelihatan kesal. Dengan langkah gontai Litta menaiki tangga kelantai 2..

Makin lama, ternyata suara kodok itu makin parah.. (Maksudnya suara kodok itu, batuk). “Litta.. minum teh aroma melati buatan kakak ya?” tanya Alifa. Kakak ke 2 Litta. “Iya! Biar kak Litta cepet sembuh!!” Maryam (anak ke 3, paling tengah) mendukung usaha kak Alifa. “Kan kubilang dari dulu!!!! AKU NGGAK SUKA MINUM YANG HANGAT!!” seru Litta. “Atau makan sup ayamnya tante Nita?? Enak lho!” tawar Shireen (anak paling terakhir.). “Nggak mau!!” kata kata Litta bersih keras. “Ya udah! Biarin aja sakit.. padahal, adik-adikmu itu sudah bagus mau mengingatkan mu..” kata kak Alifa. Tiba-tiba kata-kata itu masuk kedalam hatinya. Aku bakalan sakit, kalau aku tidak ingin minum air hangat. Tapi aku tidak suka minum air hangat.. gimana nih!!?? Kata Litta dalam hati. Hening sejenak suasana di ruang tamu tersebut. “Kenapa kak??” tanya Maryam. “Aku mulai sadar. Selama ini aku tidak makan-minum yang sehat. Mulai sekarang, aku akan mulai makan sayur atau makanan yang bergizi, dan minum air hangat!!” seru Litta bertekad. “Nah! Itu baru kakak terbaik ku!!” kata Shireen bangga. Semuanya tersenyum, lalu tertawa senang.. “Hahaha..”

Hari ini hari minggu. Biasa. Semua libur. Maryam, Shireen, kak Alifa, bunda dan papa, semua pergi ke mall. Shoping… namun kali ini Litta tak ikut ke mall. “Nak.. kau mau beli apa??” tanya bunda sebelum pergi meninggalkan Litta. “Nggak usah” balas Litta. “Mau dibeliin yang cuties-cuties nggak?? Munggu nanti kak Alifa mau beli di Cuties Shop..” tawar kak Alifa. “Boleh! Liontin bulan bintangnya ya!!” seru Litta. “Lit, jaga rumah ya! Kalau ada tamu, kecuali, selain om, tante, nenek, kakek, dan saudara kita yang kamu kenal,nggak boleh kamu bukain pintu! Papa nggak bakal lama kok… soalnya pintunya dikunci..” pesan papa. Litta mengangguk. Mobil papa berbunyi. Asap mulai mengepul. Kini Litta sendiri.. “Wah gelap..! nyalain lampu” Litta menyalakan lampu. “Main games online aja ah.. sambil nunggu” Litta segera kelantai 2 tempat kamarnya bersama kak Alifa. Ia mulai meng-on kan laptopnya. Litta meluncur kedunia maya. “www. Games. Co.id” seru Litta membuka website tersebut. Makin lama, Litta makin bosan. Ia lapar. Litta teringat akan sup buatan tante Nita yang kemarin beliau masak. Masih ada. Akhirnya Litta segera kedapur. Wah.. ayo Litta! Kamu kan sudah bertekad kepada adik kakakmu!bahwa kamu ingin makan-makanan yang sehat. Kata suara hatinya Litta. (ceah.. suara hati ni yeh..). Litta melihat ke isi panci sup. Yummy!! “Makan deh.. nyoba.. kali enak. Nyoba basonya dulu aja deh.. baru kuahnya, terus makaroninya, wortel, kentang, dan daging ayamnya!!” Litta mengambil sendok sup. Ia menyendok tiga kali. “Mmmhh.. enak.! Ternyata anggapan ku salah tentang sayuran itu tidak enak!” kata Litta memuji sayur sup itu. Tiba-tiba, pandangan Litta tertuju pada dispenser. “Aku akan membuat teh hangat!” kata Litta meraih mug kecil berwarna ungu bergambarkan kupu-kupu kesayangan Litta. Pertama-tama. Ia mengambil kantung tehnya terlebih dahulu. Lalu mengambil air hangat dari dispenser. Dan diberi gula sedikit. Tapi, saat memberi gula Litta bingung. “Seberapa sendokkah bunda ketika menuangkan gula ke teh yang beliau buat?” Litta menggaruk-garuk kepalanya. “Oh! 2 sendok saja.. nanti kalau kurang manis, tambah sedikit lagi saja” Litta menuangkan 2 sendok gula. Tak lama, terdengar suara mobil diparkir didepan rumah Litta. “Mungkin papa dan bunda” gumam Litta. Ternyata benar! Yang datang adalah papa dan bunda yang habis borong baju, makanan, dan bla..bla…bla… tiba-tiba bunda melihat kearah dapur. Litta sedang minum teh! “Eh anak pinter lagi minum teh..” kata bunda sambil menaruh kantung plastik besar ke sofa. “Mana, mana?? Litta minum teh ya??” tiba-tiba kak Alifa muncul tiba-tiba. Ia melihat ke arah dapur. Seperti bunda. “Hai kak Alifa! Maryam! Shireen! Bunda! Dan papa!” Litta tersenyum kepada keluarganya yang melongo, melihat Litta yang mulai minum teh hangat. “Eh,.. anu.. hai Litta!!! Kamu meningkat drastis! Yang tadinya suka yang dingin-dingin, jadi yang hangat!!” kata papa senang. “Waaa.. kak Litta anak pinter..” kata Shireen dan Maryam berbarengan. “Emang dari dulu aku nggak pinter??” tanya Litta. “Eh.. tunggu.. suara kodokku sudah hilang! Pasti karena sup tante Nita dan teh hangat ini!” Litta memegang tengorokannya. “Yeee sudah sembuh…” sorak semuanya. Jangan ikuti Litta ya! Yang nggak suka makan sehat ini!

“Jangan Buang Sampah Sembarangan!”


Hari itu di warung….
“Mbaaakkk!! Beli mbak!” seru anak kecil yang ingin membeli diwarung itu. Lalu munculah seorang mbak-mbak yang masih muda. “Mau beli apa de?” tanya mbak itu. “Aku mau beli chiki potatoes dong!” seru anak itu. Mbak tersebut mengambil sebuah bungkusan chiki. “Apa lagi de?” tanya mbak itu lagi. “Udah ah!” anak itu menyerahkan uang 5.000.. mbak itu memberi kembalian 2.000.

Di sisi lain….

“Ayu! Cepat kebawah! Kita harus berangkat cepat!!!!!!” seru kakaknya Ayu. Nina. “Iya kak Nina!!” balas Ayu buru-buru. Ayu segera kebawah. “Mama!” sapa Ayu kepada mama. “Ayo Ayu! Kita tidak bisa sarapan dulu!!!!!!!!!!!! Karena sekarang sudah jam setengah tujuh!!!” seru kak Nina. Ayu buru-buru pakai sepatu lalu segera menaiki sepedanya.. di jalan… Ayu sedang asik-asiknya mengendarai sepedanya lalu.. “Dik!! Jangan buang sampah kesungai itu!!” seru Ayu ketika melihat anak kecil ingin membuang sampah chiki potatoesnya. Ternyata itu anak yang tadi membeli chiki itu! “Memangnya kenapa kak??” tanya anak itu. “Soalnya, kalau kita buang sampah sembarangan, sungainya akan terhalang sampah atau tersumbat. Kalau tersumbat, air tidak bisa mengalir dengan lancar. Selain itu,, air akan menjadi keruh atau kotor.. mengerti???” jelas Ayu kepada anak itu. “Mengerti kak!! Makasih ya atas pelajaranya!” seru anak tadi. Dia meninggalkan Ayu. Makanya teman-teman! Jangan buang sampah sembarangan ya!!

Senin, 20 Desember 2010

“Daun bawangnya ada, tapi terigunya nggak ada!!”


Hari ini diluar cuaca sangat cerah. Ifa ingin pergi menemani mamanya kepasar hari ini.. “Ma! Aku ikut..” seru Ifa ketika ingin pergi keluar. “Boleh” kata mamanya sambil tersenyum. Akhirnya ia segera mengambil sandalnya lalu keluar rumah. “Hari ini kita mau kemana ma??” tanya Ifa sambil menggengam tangan mama. “Belanja dong!” kata mamanya. Setiba dipasar, mama langsung ketempat tukang sayur langganan mama. “Eh bu Isni! Mau beli apa?” tanya seorang perempuan. Mungkin ia yang punya usaha sayur tersebut.. “Eh.. biasa belanja! Oh.. minta cabenya ya.. terus bayamnya, wortelnya, seledrinya juga, telur, terigu dan minyaknya!” kata mama menyubutkan sayur-sayuran yang ingin mama beli. “Ini bu! Semuanya 23.000 rp!” kata penjual itu menyerahkan kantung belanjaan. Mama menyerahkan uang 30.000. akhirnya Ifa dan mamanya pulang kerumah. Ia naik angkot. Di angkot.. mama melihat belanjaannya. “Ini ada.. ini juga ada.. eh fa! Mama mintanya seledri, tapi malah ada juga daun bawangnya! Tunggu.. tapi terigunya nggak ada!!” seru mama. “Mana??? Mana?? Ini, ini, ini.. oh ya terigunya nggak ada!” seru Ifa. Yang jadi pertanyaan, kemana terigu tersebut???

Minggu, 19 Desember 2010

Berkat Kerjasama

Berkat kerjasama, aku bisa meyelesaikan prku dengan mudah..
Berkat Kerjasama, aku bisa mengangkat kursi yang berat dengan mudah..
Berkat kerjasama, aku bisa mengangkat batu yang berat dengan mudah..
Berkat kerjasama, semua hal yang sulit menjadi mudah….

Vero Yang Rakus

Aku punya teman. Teman itu rakus sekali. Namanya Vero. Vero padahal seorang perempuan yang cantik lho! Tapi pikirannya hanya makan saja.. suatu hari ketika pelajaran olah raga dimulai.. “Assalammualaikum warohmatulohi wabaarokatuh! Selamat pagi anak-anak! Hari ini, pak Reza akan melihat kalian ‘BERLARI DAN MELONCAT!’” seru pak Reza. “Vero, Laila dan Diana! Tolong berdiri di didepan garis putih itu!” kata pak Reza menunjuk garis yang beliau maksud. “Ok! Kalian nanti dari sini berlari kearah garis merah itu. Lalu, kalau sudah sampai, di garis merah itu, lalu kalian meloncat ke garis warna hijau yang ada didepan garis merah.. mengerti? Nanti kalau pluit sudah dibunyikan tandanya kalian harus lari..” jelas pak rizal.
“Mengerti!” sahut mereka semua.
“Tapi kan.. pak.. badan saya besar.. saya nggak bisa lari dan meloncat seluasa Diana dan Laila!” kata Vero. “Makanya! Kalau makan jangan terlalu banyak!” sahut pak Reza. “Siap! Satu.. dua.. tiga.. pppprrrriiiitttttt!!!!!” pluit pak Reza berbunyi. Mereka semua mulai berlari, setelah itu, baru meloncat… “Yah! Pemenang nya Diana!” seru pak Reza. “Dan yang kalah adalah Vero!”. Vero ngos-ngosan. “Hahaha!!!! Makanya! Kalau makan jangan yang rakus!!!” seru anak-anak semua. Semenjak hal itu terjadi, Vero mulai menjaga makannya.. dan ia menjadi tidak besar lagi.. namun sedang-sedang saja. Tidak besar, tidak kecil… hahaha

Pinguin


Pinguin..
Kau sangat lucu..
Cara bergerakmu membuatku tertawa..
Kau hewan kesukaanku..
Selama ini aku ingin melihatmu..
Namun belum bisa..
Tinggalmu dikutub..
Diatas es yang dingin..
Makanan mu ikan..
Seperti yang kumakan saat sarapan..
Sayang..
Keadaan hampir punah..

Kelinci

Kelinci, kau sangat lucu..
Melompat kesana-kesini sesukamu..
Telingamu panjang..
Kau memiliki mata yang lucu..
Bulumu haluuss..
Makanan mu sayur-sayuran..
Makanlah yang banyak..
Supaya kau tidak sakit..
Kelinci..
Kau ciptaan tuhan..

"Yang mana yang betul??"

Aku punya pertanyaan,
Yang selama ini masih misterius..
Kuharap yang membaca ini bisa menjawab pertanyaanku..
Lebih mana yang lebih dulu.. ?
Ayam
Atau
Telur???
kalau kalian jawab ayam, ayam dari telur..
Kalau kalian jawab telur, telur dari ayam..
Yang mana yang betul??
tamat..

Sabtu, 18 Desember 2010

“Mau Jadi Apa Ya?”


Kalau jadi dokter, nanti ada darah yang keluar.. aku kan takut darah!
Kalau jadi profesor, harus pinter kayak Marie Curie, Thomas Alfa Edison, Albert Einstein, dan Isaac Newton! (juga teman-teman pinter lainnya!)
Kalau jadi guru.. harus punya percaya diri.. Aku kan takut maju kedepan kelas!
Kalau jadi koki harus bisa pakai kompor.. tapi aku takut gasnya meledak!
Kalau jadi pengusaha, harus nge gajiin karyawanya… berarti aku harus puya uang dulu dong!
Jadi apa ya pekerjan yang nanti cocok buat aku??????
Oh.. aku ngerti sekarang.. jadi..
segala pekerjaan pasti ada resikonya!

tamat

“Mau Jadi Astronot!”

Aku mau jadi astronot supaya hebat..
Aku mau jadi asrtronot supaya pintar..
Aku mau jadi astronot supaya bisa terbang diangkasa..
Aku mau jadi astronot biar bisa berdiri dibulan..
Aku mau jadi astronot supaya aku bisa melihat langsung angkasa luar…
Aku mau jadi astronot supaya bisa lihat bumi yang kena polusi seperti apa!..
Aku mau jadi astronot supaya bisa nangkap bintang!..
Yeah…
Tamat

“Liburan Ke Rumah Kakek”


Besok ayah, mama, Yudha dan adiknya Sindy akan pergi ke rumah kakek. Yudha dan Sindy senang sekali. Sebelum ke rumah kakek, tentu kita harus siap-siap. Malamnya, setelah makan malam, yudha dan keluarganya berkemas. Sindy memberi makanan ikan cukup banyak, supaya tidak cepat habis. Mama, menyapu lantai (agar setelah pulang, lantai masih bersih). Ayah menyiapkan baju Yudha dan Shindy. Dan yudha membantu memasukan bekal kedalam tas. Rencananya mereka ingin ke Bandung. 3 hari. “Kak! Bantuin dong masukin makanan ikan ini! Susah sekali nih! Semua berceceran dilantai!” seru Shindy. “Ya.. sebentar..” kata Yudha yang sibuk mengemasi bekal-bekalnya. Akhirnya pekerjaan itupun selesai.. “Haaahh.. akhirnya selesai juga!” kata mama yang habis mondar-mandir menyapu. “Iya nih..” ayah juga ikut berbicara. “Yudha, Shindy! Ayo cepat gosok gigi, lalu tidur.! Nanti takut kesiangan kita berangkatnya! Kan kita berangkatnya subuh!” Suruh ayah. “Baik!” kata mereka berdua sambil melangkah ke arah kamar mandi..

Paginya mereka semua sudah siap. Mama sudah siap dengan gamis barunya, pemberian ayah sewaktu ulang tahun mama. Tak lupa kerudung putih, yang masih baru. Ayah sudah keren dengan kaos bertuliskan : “SAYA AYAH YANG HEBAT!” dengan memakai celana jeans pendek, selutut. Shindy juga sudah cantik menggunakan kaos putih, lengan panjang, jaket jeans (tidak dikancing), dan celana jeans panjang. Tak ketinggalan Yudha yang memakai kaos putih bertuliskan “AKU JAGOAN MAMA!” dan celana panjang berwarna abu-abu. Setelah semuanya kumpul, mereka lalu solat subuh berjmaah. Lalu mereka memasukan barang-barang yang akan dibawa.

Akhirnya sampai juga dirumah kakek. Oh ya! Mereka sampai jam 5 sore. Setelah itu, sekeluarga sholat berjamaah dan makan malam. Makan malamnya adalah, sop ayam, ayam goreng dan nasi.. setelah makan malam, semua sholat isya lalu tidur. Tak lupa sikat gigi terlebih dahulu! Hari itu memang hari yang menyenangkan!!

Tamat

“Tidak jadi ke pantai!”

Besok rencananya Karin dan kawan-kawannya akan liburan ke pantai. Karin senang sekali. Karin mengajak 5 orang teman. Yang mempunyai nama: Laila, Shofia, Manya, Nadine, dan Nisa. Suatu hari hp bluberry Karin berbunyi. Telopon dari Shofia! Perbincangan itu pun dimulai:
“Hai Karin!”
“Hai Shofia! Ada apa??”
“ Kayaknya aku nggak bisa pergi ke pantai..”
“Kenapa?”
“Orang tuaku nggak setuju aku kepantai bareng teman-teman. Katanya harus ada yang mengawasi. Maaf ya Karin?”
“Oh ya nggak papa deh! Bye!”
“Bye!”
Dengan sedih Karin menutup pembicaraannya. Tinggal 4 orang lagi! Kata Karin dalam hati. Tiba-tiba hpnya berbunyi lagi. Dari Nisa.!
“Ya halo, Nisa ya?”
“Iya! Rin.. kayaknya aku nggak bisa kepantai deh..”
“kenapa?”
“Soalnya hari yang kita mau kepantai itu bertepatan dengan hari konser piano ku. Nggak papa kan??”
“nggak papa kok! Semoga konsernya sukses ya!”
“iya!”
Kini tinggal 3 orang lagi! Laila, Manya, dan Nadine.. Semoga bisa ya mereka ke pantai! Ujar Karin dalam hati. Kini lagi-lagi telopon berbunyi. Tapi bukan telopon Karin. Melainkan telopon rumah! Karin mengangkat telopon tersebut.
“Ya, halo keluarga Michael!”
“Halo! Ini aku Manya!”
“Eh, ya! Manya! Kenapa?”
“Aku nggak bisa ke pantai.. huhuhuhu!!”
“kenapa??”
“aku ada ulangan gitar di les ku!”
“ ya sudah nggak papa bye!”
“bye!”

Lagi-lagi 3 orang tidak bisa. 2 orang kini harus kupertahankan!! Kata Karin bersih keras. Ia terlihat berkaca-kaca.

Malam harinya………

Kini Karin sudah selesai makan malam. Ia nonton tv sehabis makan. Judul acaranya: “ku raih mimpi!”.. ceritanya tentang seorang anak bernama Bintang. Bintang sangat jago memainkan drum. Ia ingin sekali jadi artis terkenal yang pinter main musik. Sedang santai-santainya nonton film, tiba-tiba hp Karin berbunyi. Dari Laila!
“Hai!”
“ Hai! aku sepertinya tidak bisa pergi ke pantai, soalnya aku ada acara keluarga..”
“Ya sudah nggak papa! Bye!”
“bye!”
Tinggal Nadine! Seru Karin. Tak lama kemudian, telopon rumah berbunyi.. Karin mengangkat telopon.
“Halo! Ini aku Nadine”
“Kenapa nggak jadi ke pantai lagi??”
“Kok tahu?? Pasti temen-temen yang lain juga nggak jadi ya?”
“iya! Dah..”
“Dah!”
Yah! Nggak jadi pergi ke pantai deh! Tapi nggak papa! Lain kali mungkin kita bisa pergi ke pantai bersama-sama!! Seru Karin dalam hatinya……

Tamat

“ 3 Permintaan”


“Wah! Dimana ini?? Bagus sekali..” kata Vanesa. “Hai Vanesa!! Kamu baru saja memasuki dunia permintaan!” kata peri yang terbang didepan Vanesa. “Siapa kamu?? Dan mengapa kau mengetahui namaku??” tanya Vanesa kepada peri tersebut. “Tentu saja! Semua peri di dunia permintaan pasti tahu apa maksudnya ia datang kesini, dan namanya.! Perkenalkan! Namaku Twinkle! Bisa di panggil Twitt!!” kata Twitt. “Hai Twitt! Bisa kau tunjukan tempat rumah mu, atau mungkin, kalau ada, wahana-wahana menarik disini??” tanya Vanesa. “Oh tentu saja! Tapi sebelum kau masuk lebih dalam di dunia permintaan, sebelumnya aku harus mengajukan 3 permintaan. Segala permintaan akan kukabulkan! Kecuali permintaan yang jelek!” seru Twitt. “Baik! Pertama aku ingin punya aksesoris yang gemerlap, antik dan bagus!” kata Vanesa. “Sudah kukabulkan” kata Twitt. “Yang ke dua aku ingin boneka tedy bear besar dan lucu!” kata Vanesa. “Sudah kukabulkan!” kata Twitt. “Ayo! Tingal satu permintaan lagi!”. Vanesa berpikir sebentar. “Yang ketiga aku ingin permintaanku jadi sepuluh!” kata Vanesa. “Sudah kukabulkan! Sekarang masih sepuluh permintaan!” seru Twitt. “Sekarang aku mau ini! Mau itu! Mau juga yang itu! Yang itu! yang ini! Yang ini! Dan yang itu!” seru Vanesa. “semua sudah kukabulkan!” seru Twitt. TTTRRIINNGG! Tiba-tiba saja Twiit hilang.. “Ah! Cuma mimpi!” seru Vanesa.


Tamat

“Catatan tentang diriku” (lebih lengkap)

My Biodata

Nama lengkap: intania raihan
Nama panggilan: intan/ kakak/ tan-tan
Tanggal lahir: 30 maret 2002
Bintang : aries
Shio: kuda
Cita-cita: jadi profesor hebat dibidang sains. (tadinya mau jadi dokter! Cuman aku takut darah!)
Hobi: main hp, nulis cerita, baca buku, main internet, bla..bla..bla..
Sekolah: sekolah karakter cimanggis depok
Alamat rumah: jl. Kramat 01 no. 100 cimanggis depok
Motto : raih mimpimu, dan tersenyumlah.. : )

- Intan-

“ Pohon bisa lari-lari juga ya??”

Hari ini tk cempaka putih mengadakan kegiatan diluar. Anak-anak cempaka putih ingin ke kebun binatang. Di perjalanan ada anak bernama lisa. Ia bertanya ke bugurunya sambil melongok ke balik jendela bus yang ia naiki. “bu!” kata lisa. “kenapa lisa? Lisa ingin ke toilet??” tanya buguru.. “bukan.. tapi kok pohon bisa lari ya??” tanya lisa sambil menunjuk ke arah luar. Bu guru hanya tersenyum tipis. “ nak.. pohon itu tidak berlari.. pohon itu hanya diam. Tapi kita yang jalan. Jadi seolah-olah pohon itu bergerak. Lisa hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti.. : )
Tamat

Jumat, 17 Desember 2010

“Liburan 3 Sahabat”



“eh, Syifa! Rani! Sini deh!” ajak Lulu. “kenapa??” tanya mereka berdua. “mau nggak kalian buat geng sama aku?” tanya Lulu. “tapi rahasia!” mereka berpikir.. tak lama kemudian.. “mmh.. boleh!” kata Syifa dan Rani. “nih.. besok libur panjang kan? Nah gimana kalau kita janjian ke mall?? Mau nggak?” tanya Lulu. “Kalau boleh mungkin bisa lu!” kata Syifa. “mmhh.. kayaknya sih bisa! Oh ya.. masalah uang??” tanya Rani. “beres! Ada kok.. aku yang bayar” kata Lulu.. “Oh ya! Nama geng ini apa??” tanya Syifa. “Gimana kalo 3 sahabat! Mau nggak??” Rani memberi usul. “boleh!” kata Lulu dan Syifa serempak. “Tapi kalau uang nya nggak cukup??” tanya Rani dan Syifa. “Insyaalah bisa cukup!” kata Lulu. “nah.. jadi semua sudah beres. Kalian tinggal minta izin ke orang tua. rencananya kita bakalan ke mall Indah Permai.. jadi kalian ngumpul dirumahku.. Tahu kan rumahku? Nah.. terus kita naik mobil aku. Nanti pulangnya nggak sampe malem-malem kok! Terus nanti kita balik kerumah ku.. nanti kalian pulang masing2..” jelas Lulu. “aku sih tau rumah kamu lu! Tapi Syifa nggak tau!” kata Rani. “rumahku blok a no 12 Syif! Perumahan alam indah permai!” kata Lulu. “kalo aku rumahnya blok a no 11 alam indah permai! Wah kita satu tetangga lu!” kata Syifa.. “kamu juga Ran?” tanya Syifa kepada Rani. “iya! Tapi kalau aku perumahan alam indah permai, blok e no 34!” kata Rani… “Ya sudah!! Jadi semua sudah beres!!” kata Lulu. “YES!!” seru mereka serempak…

*************************

“Halo! Keluarga Lulu! Mau bicara sama siapa?” tanya seorang lewat telopon. “Saya Syifa temanya Lulu.. saya mau bicara sama Lulu, boleh nggak?” tanya Syifa. “Mmmh.. sebentar saya panggilkan Lulu dulu ya!” akhirnya Syifa menunggu.
“Halo!”
“Halo ini aku Syifa! Kamu Lulu kan?”
“Iya! Ini siapa ya?”
“ini aku Syifa! Katanya besok aku boleh ke mall!”
“Oh.. terus si Rani?”
“Rani?? Rani sih katanya boleh..”
“Oh.. Bagus! Eh kira-kira nanti kita belanja apa ya??”
“Buku?? Alat tulis?? Ke Cutiez?? (tempat barang yang serba girl) atau ke mana??”
“Mmmhh.. gimana kalau kita ke Cutiez?? Soalnya barangnya disitu murah-murah.. lucu-lucu, dan nggak gampang rusak.. Terus gimana kalau kita ke Didi kaset? Disitu banyak loh kaset-kaset! Nah terus terakhir kita ke yummy food? Di situ kan serba murah dan enak! Gimana?”
“Setuju!”
“Oke! Duluan ya Syif! Aku harus ngerjain pr dari les ku.. oke bye!!”
“bye!”
Perbincangan selesai.. kututup telopon rumahku.. hhh… semoga besok jalan-jalan ke mallnya berjalan lancar!!
Akhirnya jam 1 siang semua sudah kumpul di rumah Lulu. Semua nya sudah kelihatan cute.. “ok semuanya sudah siap??” tanya Lulu. Syifa dan Rani mengacungkan jempol. Akhirnya sampai juga di mall indah permai. Kini 3 sahabat itu melangkah kecil ke toko yang bernama Cuties. Akhirnya mereka memilih-milih benda yang ada di sana. “ih.. liontin ini lucu banget! Gelang ini juga.. warnanya bagus.. uh lucu.. aku beli kotak manik-manik kecil ini, liontin, dan gelang perak ini.” Rani menyerahkan benda yang ia beli ke petugas yang ada di toko… “kalau aku mau liontin yang bentuk love, cincin ini.. dan apa ya??? Sebentar…” Syifa melihat-lihat bagian yang banyak digantungi stiker-stiker kecil. “dan aku ingin stiker yang ini!!” kata Syifa. “aku gantungan bentuk blackberry ini, liontin bentuk bulan, dan juga gelang perak ini!” kata Lulu. Akhirnya mereka membayar ke kasir. “wow! Benda yang kalian pilih sangat lucu-lucu! Its cool! Oke! Semuanya jadi sembilan belas ribu!” kata petugas kasir itu. “ silahkan berkunjung kembali!” kata petugas kasir itu lagi. “eh! Kita lomba lari ke toko didi kaset yuk!” ajak Rani! “ok!” sahut Syifa dan Lulu. Akhirnya yang menang adalah semuanya! Seri!! Sampai di didi kaset 3 sahabat ini langsung memilih kaset-kaset yang menarik. “aku memilih ini!” kata Lulu. Ia memilih kaset berjudul “ a nice doll” “aku ini!” Syifa memilih kaset lagu yang dinyanyikan oleh band “the G.I.R.L” seri album kedua. “kalau aku yang ini!” pilih Rani. Ia memilih kaset berjudul “makanlah es krim mu pingu!” vol 5. Segera saja, setelah itu ia membayar kasetnya. “semuanya tiga puluh enam ribu!”. Ternyata di mall indah permai ada audisi menyanyi. Akhirnya mereka memutuskan untuk melihat audisi tersebut. “eh.. kita makan yuk.. segala kegiatan tadi membuatku lapar!” kata Lulu.. “kita makan di yummy food!!” seru Rina.. di yummy food mereka duduk di sofa no. 16. Tiba-tiba seorang pelayan memberi daftar menu. “kamu mau apa?” tanya Lulu. “aku ma paket hemat ayam saja!” kata Rani. “aku udang goreng tepung, dan kentang goreng! Minumnya lemon tea!” seru Syifa. “aku spagetti minumnya soda!” seru Lulu. Akhirnya ia makan sampai kenyang. Lulu membayar makanan tersebut. “semuanya empat puluh tiga ribu!” seru petugas kasir tersebut. 3 sahabat tersebut meninggalkan restoran itu. “gimana?? Seru nggak liburan kali ini?” tanya Lulu. “seru!” kata Rani dan Syifa.
**************************

“Kue Istimewa Untuk Kak Zharine”

Sebentar lagi kak Zharine ulang tahun. Zahra sebagai adiknya merasa senang karena sebentar lagi kakanya akan ulang tahun. Namun Zahra bingung. Hadiah apa yang akan Zahra berikan kepada kakanya. Suatu hari “Aha!! Aku punya ide! Bagaimana kalau aku akan membuat kue. Kita lihat saja resepnya diinternet” kata Zahra. Akhirnya Zahra menyalakan laptopnya. Zahra langsung meluncur ke dunia maya. Akhirnya setelah itu Zahra membuka website yang biasanya membantu mamanya mencari bahan masak dan resep-resep.
“Mmmhh.. tapi kira-kira kakak suka model kue yang gimana ya?! Oh iya aku tahu!! Rasanya tidak terlalu manis dan tidak banyak memakai cream. Ok!!” Ujar Zahra. Tak lama kemudian Zahra berhasil mencari kue tipe kesukaan kak Zharine. Dan pas sekali! Soalnya bahan-bahanya juga sudah ada. Akhirnya Zahra mencatat resepnya dibuku notenya. “Oh ya! Besok kan ultahnya kak Zharine.. gimana kalo kita buat sekarang aja ya??” pikir Zahra. Setelah itu Zahra meminta izin ke mama untuk meminjam dapurnya. “Ma,. Pinjam dapurnya dulu ya! 2 jam aja ya! Nanti semuanya Zahra yang bereskan deh! Ya, ma! Soalnya Zahra mau “BEREKSPERIMEN!!!” ya? Plis!?” kata Zahra memelas. “ Iya deh! Emang mau buat apa?!” tanya mama. “mau buat kue” kata Zahra. Zahra langsung mengambil bahan di kulkas, dan diloker dapur. Tempat biasanya mama menyimpan alat-alat masak kue dan juga bahan-bahan kue. Segera saja, setelah itu Zahra langsung memasak sesuai perintah yang sudah dicatat di notenya. “ini dimasukin kesini. Lalu ini diaduk sampai rata. Lalu ini juga. PLOONTANG!!” terdengar suara mangkuk jatuh dari meja. Zahra segera mengambilnya dan menaruhnya di meja. “eh! Ayo kita lanjutkan!! Ya! Ini kalau sudah ditungguin dulu sebentar,. Lalu ini dimasukin. O! hampir ketingalan! Ini belum di masukin. Lalu yang ini juga. Oh ya! Hampir selesai. ya yang ini ..” aba-aba Zahra terlalu keras sehingga kak Zharine yang lagi santai pun mendengarnya. “eh!! Zahra! Ngapain sih?! Kok rame gini! Ih kamu! Zahra! Lagi buat kue ya? Kok nggak ngajak kakak sih?” tiba-tiba kak Zharine masuk ke dapur. “Is! Kakak nih.. maunya ngikut-ikut aja dah! Mending sono dulu aje ya! Ane lagi sibuk nich!!” usir Zahra. “ih,, gitu banget dah! Ya sudah kakak mau bca komik dulu lagi ye bang! Bye!” kak Zharine meninggalkan dapur. Ah lega! Akhirnya kakak bisa pergi juga! Padahal kan, ini kue untuk kak Zharine!! Jadi nggak boleh satupun orang yang tahu!! SURPRISE!!! “ayo deh! Kita lanjutin lagii!! Sampe mana tadi.? Oh! Ya! Yang ini kesini. Udah gitu kita masukin kesini!!! Udah jadi deh!!!!! Adonannya!!!!!!!!!!!!! Yipie!!!!!!!!! Tingal masukin ke loyang bentuk daun yang besar, lalu masukin ke oven sekitar setengah jam!” seru Zahra penuh kemenangan. Zahra menunggu setengah jam. Sambil menunggu Zahra membuat creamnya sendiri. Dan menyiapkan buah ceri untuk hiasan diatas kue. Lalu mangkuk dan perabotan yang sudah kotor dicuci. Tak lama kemudian kuenya sudah jadi. Zahra menghiasnya dengan cream yang sudah dibuatnya. Ada warna hijau untuk backgroundnya (kan bentuknya daun besar!) lalu Zahra membuat tulisan “Happy Birthday Kak Zharine!!” mengunakan warna cream biru dan pink! Tak lupa cerinya! 2 buah ceri di sebelah tulisan “Happy Birthday!!” “wah!! Bagus sekali! Aku akan memberi namanya kue istimewa kak Zharine!!” kata Zahra bangga. Lalu Zahra menaruh di piring special dan menutupnya dengan penutup makanan supaya tidak ada yang tahu. Lalu zahra keluar dapur dan memasukannya ke kulkas. “hah! Udah selesai!!” ucap Zahra

Esok harinya…
Pagi-pagi sekali sekitar jam 4, Zahra, mama & papa sudah bangun. Mereka ber 3 sengaja tidak membangunkan kak Zharine karena ingin membuat SURPRISE!! Karena.. kalian ingat?! Sekarang adalah hari ultahnya kak Zharine. “siapkan kadonya!” ucap papa berbisik-bisik.agar tidak terdengar kak Zharine. Mama mengeluarkan bunkusan kecil berwarna pink. Papa mengeluarkan kotak yang berukuran sedang. “nak, mana kado mu?!” tanya mama ke Zahra. “ oh sebentar” kata Zahra. Zahra melangkah pelan ke arah kulkas. Zahra mengambil kue yang kemarin dia buat. “belum keras kok setelah dimasukkan ke kulkas” Zahra memastikan. “ok?! Sekarang udah kumpul semua?? Eh Zah?! Itu kue siapa?” tanya papa “itu kue kubuat kemarin untuk kak Zharine!” ucap Zahra pelan. “jadi kemarin kamu bilang mau BEREKSPERIMEN itu buat kue untuk kak Zharine?” tanya mama. “tepat!” kata Zahra. “ayo! Cepat kita ke kamar Zharine!” kata papa. Mereka semua sudah sampai di kamar kak Zharine di lantai dua. Papa menyalakan lampu kamar kakak Zharine dan “SURPRISE!!!!!!!!!” papa , mama& Zahra muncul . “ada apa ini?” kata kak Zharine. “ini kan hari ulang tahun mu, lah? Masa kau lupa?” tanya mama. “O, iya nak, mama punya hadiah buat kamu” kata mama “ini” mama menyerahkan bungkusan kecil. “kalau papa punya ini” papa menyerahkan kotak yang berukuran sedang. “kalau aku ini kak! Semoga enak!” Zahra menyerahkan kue yang kemarin dia buat. “jadi kemarin itu kamu buat kue untuk ku?” kata kak Zharine. Zahra mengangguk. “Waaaa!!! Terimakasih semua!! Papa, mama & adik kecilku ini!” kata kak Zharine “Kalau boleh tau nama kuenya apa ya?” tanya mama. “kue istimewa kak Zharine. “ kata Zahra “dan sebagai acara pagi kita yang paling meriah adalah!!!! Makan kue istimewa kak Zharine!!” teriak papa. Semua tertawa senang!


Tamat

“Hantu Gelantungan??”

Natalia berlari sekencang-kencang mungkin. Ada apa dengan Natalia?? Ooh.. ternyata kemarin pagi ada undangan pesta ulang tahunya Bimo. Sahabat Natalia.. nah, acara ulang tahunya itu malam. Natalia harus sampai dirumah Bimo jam 5 sore. Pulangnya jam 8. Lumayan lama kan? Pestanya sekarang sudah selesai. Masa kalau pestanya sudah selesai harus nunggu jadi sampe semuanya bubar? Nah makanya Natalia pulang.. ia berlari sekencang-kencangnya karena tak ingin melihat pohonnya pak Somadi? Kenapa? Karena dulu di depan pohon itu, katanya di situ ada hantu gentayangan.. hiii serem! Akhirnya Natalia sampai juga di perempatan. Masih jauh sih dari rumah pak Somadi. Namun hati Natalia deg-degan.. yah.. soalnya rumah Natalia lumayan jauh dari rumah Bimo. Dan tidak ada yang mengantarkan pulang-jemput. SATU PUN! Akhirnya Natalia setelah di perempatan belok kiri. Melewati jalan tikus. Dari gang Dahlia, terus lewatin jalan kecil dan masuk ke Gang ampera II. Kata kakaknya Natalia, Nivia, kalau jalan itu tak lewat pohon pak Somadi. Tapi bisa aja bohong! Soalnya kan kak Nivia selalu menjerumuskan Natalia, alias bohongin. Akhirnya sampai juga di gang ampera II. Tapi ternyata, lagi-lagi Natalia di bohongi kakaknya!! Ia berjalan-terus,(dia nggak berlari! Sudah kubilang! Karena tidak melewati pohonya pak Somadi! Jadi tidak lari2) tapi ternyata ia melewati pohonya pak Somadi!!! Natalia melihat pohon itu.. besar. Seperti kebanyakan pohon lainya. Tapi Natalia melihat ada kejanggalan. Natalia melihat diatas pohon, Seperti sebuah benda besar dibungkus kain putih. “HANTU GELANTUNGAN!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! POCONG!!!!!!!!!!!!!! KUNTIL ANAK!!!!!!!!!!!!! MAMA PAPA TOLONG AKU!!!!!!!!!!!” Natalia berteriak begitu keras. Ia berlari sekuat tenaga. Akhirnya sampai juga dirumahnya. terlihat kak Nivia sedang membaca majalah high and teen. Akhirnya Natalia membuka pintu. Ia masuk dengan wajah cemberut. “Halo! Udah pulang dari pestanya Bimo ya?” tanya mama. Natalia hanya menjawab seadanya. “kok cemberut gitu sih?” tanya kak Nivia. “iya!” papa ikut berbicara. “Kak Nivia pembohong!!” seru Natalia. “kenapa?” kak Nivia bertanya. “katanya kalau lewat jalan tikus nggak lewat pohonya pak Somadi! Gimana sih?” tanya Natalia. “kan kakak cuman becanda. Biar waktu itu, pas kamu baru denger berita ada hantu gentayangan di depan rumah pak Somadi, biar kamu nggak takut!” jelas kak Nivia. “sebentar.. pohon pak Somadi?? Yang gede itu? Aduh Nivia! Natalia! Kalian salah semua! Itu tuh buah nangka yang dibungkus kain putih, supaya tidak dihinggapi serangga yang memakan buah nangka itu!” kata papa. “bohong atau bener??” tanya mama. “bener! Papa beneran. Papa tuh pernah nanya langsung ke pak Somadi! Jadi ceritanya papa pulang kerja. Malem tuh, terus papa liat yang begitu juga. Kebetulan ada pak Somadi lewat. Nah papa nanya tentang hal tersebut.” Jelas papa. “tapi Nivia belum yakin!” kata kak Nivia. “kalau begitu kita ke depan pohon itu!!!” kata Natalia yang sedari tadi hanya diam. Akhirnya mereka pergi keluar. Meskipun Natalia masih takut. Ia percaya sebetulnya tidak hanya setan.. tapi mungkin karena Natalia sering nonton film horor bareng kak Nivia, malem-malem, jadi ia agak takut. Nah sampe juga di pohonya pak Somadi. Ia melihat bungkusan berwarna putih. Natalia melihat didalam kain putih itu seperti ada buah durian. Bukan durian.. tetapi nangka!!!! “ iya pa! betul! Tuh, lihat tuh! Di dalam kain putih itu seperti ada nangka bukan?” semua melongok ke atas. “o iya!” kata mama dan kak Nivia berbarengan. Dan semenjak itu Natalia tidak percaya bahwa ada hantu gelantungan……. Adanya juga monyet gelantungan!! Hihihi!!
-TAMAT-

“Maunya Air Dari Merlion!”

Hari ini Sasa lagi ngambek.. dia nggak mau minum apa-apa.. (awas dehidrasi! >,<) “Nggak mau minum jus apelnya tante Nita!!” kata Sasa.. maklum lah. Sasa masih umur 5 tahun. Masih maunya diturutin alias manja. “Terus, maunya apa???” tanya mamanya. “maunya air pancuran singa yang di singapur!! (Merlion)” kata Sasa. “tapi mama nggak punya air singapur.. adanya air arab sasa… (air zam-zam)” kata mamanya. “lagipula, singapur itu jauh sayang.. masa Sasa mau jalan kaki ke singapur?” sasanya malah nangis. Kkkkeeeerrrrraaaaassss banget! “ya udah.. besok rabu kan papa ke singapur.. nanti papa bawain air singapur.. sama gelas singapur juga.” Kata papa. Sasa berhenti menangis. Ia lari2an sampe ngos-ngosan.. mungkin tanda sasa bahagia kkkaaalllee ya! “makasih papa! Sasa ucapkan” begitu kata sasa. Papanya tersenyum kecil. Saat tidur sasa tak berhenti mengoceh tentang air singapur.. sasa sangat senang.. tapi ortunya bimbang.. akankah sasa berhenti mengoceh?? *********************** Akhirnya rabu itu tiba. Sasa dan mamanya mengantarkan papanya ke bandara. Sebelum papanya menaiki pesawat sasa bilang begini “pa! nanti kalo udah dapet air singapurnya, foto ya! Terus kirimin lewat pesbuk ya pa! (waaa anak kecil aja udah tau facebook. Narsis banget bo!)” kata sasa. Papanya tersenyum kecil dan bilang begini “iya.. nanti kalo udah gede juga dede sasa bisa ke singapur..” katanya.. akhirnya 4 hari kemudian papanya mengirimkan foto tersebut. Fotonya ada 2.foto pertama adalah papanya sedang membawa gelas. Lalu seakan-akan sedang mengisi air lewat merlion tersebut. Dan yang ke dua, papanya seolah-olah sedang kumur2 dari air merlion tersebut.. nah 3 hari kemudian papanya pulang. Pas dirumah papa nya memberikan air singapur tersebut. “sasa! Ini air singapur yang sudah papa janjikan!” kata papanya. Sasa senang, lalu langsung meminum habis air itu. “makasih papa!” kata sasa. Mama dan papa sasa hanya tersenyum. Tapi tahukah kalian? Air singapur itu sebenarnya hanya air biasa. Pagi2 sekali, sebelum sasa bangun tidur mamanya menuangkan air putih ke dalam gelas bohongan yang bertuliskan “SINGAPORE” memakai spidol permanent.. jadi air singapur itu hanya untuk biar sasa mau minum lagi…. : ) TAMAT…