Kamis, 03 Februari 2011

“Untung Masih Amanah!”

“Oh ya anak-anak! Sebelum kalian pulang, bu Moniq, mau menyampaikan sesuatu.” Kata bu Laila. Bu Moniq mulai menyampaikan sesuatu.
“Anak-anak, bu guru semua punya surat untuk kalian. Anak yang amanah, akan menyampaikannya ke orang tua! Ada yang mau di tanya??” kata bu Moniq menjelaskan. Aku mengangkat tangan.
“Ya, Elly??” tanya bu Moniq kepadaku.
“Mmmhh.. isi suratnya sama semua??” tanyaku.
“Ya! Sama semua!” jawab bu Moniq. Anak-anak semua tertegun. Surat apa itu?? Lalu, Bram, teman ku, yang paling tinggi mengangkat tanggannya.
“Ya, Bram??” tanya bu Moniq lagi.
“Hhh.. kita lagi belajar jadi anak yang amanah ya bu??” tanya Bram.
“Ohh.. itu sudah pasti..” balas bu Moniq. Yang terakhir mengangkat tangan, adalah Gina. Gina adalah anak kecil yang centil, tapi selalu ingin tahu.
“Ada apa Gina??” tanya bu Moniq kesekian kalinya.
“Mmmhh.. kalau kita misalnya sudah menyampaikannya, kita boleh melihat tidak??” tanya Gina.
“Mmmhh.. kalian harus minta ijin dulu kepada mama- papa kalian. Kalau misalkan sudah ijin, di bolehkan, baru kalian boleh lihat. Kalau tidak boleh, ya.. sebaliknya..” jelas bu Moniq.
“Ada lagi yang mau bertanya??” bu Moniq memastikan sebelum beliau keluar lagi untuk mengajar kelas 6 dan 4. Kami semua mengangguk. Bu Moniq berlari kecil kearah pintu kelas yang menghadap keluar. Lalu, bu Laila berdiri dari kursinya.
“Kalian sekarang boleh pulang..” kata bu Laila. anak-anak berdesak-desakkan, berlomba siapa duluan yang keluar dari ruang kelas. Aku segera menuju ke halaman parkir mobil. Disana, mama sudah menunggu di dalam mobil xenianya. Aku langsung naik kemobil dengan semangat.
“Bagaimana Elly kecilku?? Apakah hari ini ada sesuatu yang mengagetkan??” tanya mama.
“Tidak! Aku hanya dibagi surat saja oleh bu guru, supaya aku belajar amanah” jelasku. Sesampainnya dirumah, aku segera naik kelantai tiga, dimana kamarku berada. Aku langsung menaruh tasku di meja belajarku yang berwarna biru muda. Aku membaringkan diri di ranjang. Ahh.. enak! Siang yang panas ini enaknya nonton tv, sambil makan eskrim yang segar, dan rambut di roll. Huuuhhh enaknya..
“Elly!! Ayo makan siang nak..” ada suara yang mengagetkanku dari lantai bawah. Aku segera ke bawah setelah mengganti bajuku dan cuci tangan. Rupanya mama sedang menyiapkan makan siang.. aku segera duduk di meja makan dan melahap makananku. Tak lama, mama muncul sambil membawa piring kaca.
“oh ya nak! Ada lomba fashion show lho! Mau ikut nggak??” tawar mama sambil menyendok sayur bayam.
“Mmmhh boleh.. dimana??” tanya ku senang.
“di Mall Artha Hilla Square” kata mama singkat.
“Oh ya, soal surat tadi..” kata mama lagi.
“Oh.. surat yang dikasih sekolah?? Ada di tas kok ma..” kata ku simple.
“Oh ya sudah.. coba mama mau lihat.” Kata mama menjulurkan tangannya kepada ku.
“Kan lagi makan.. nanti aja ya?? Nanti amplop nya kena kuah bayam..” kata ku.
“Ya sudah..” mama melanjutkan makannya. Aku juga sama seperti mama. Melanjutkan makanku sampai kenyang!!
Selesai makan aku memutuskan untuk menonton film di tv. Judulnya, Mimpiku. Seru lho ceritanya! Jadi, ada anak masih 7 tahun. Namanya Kirana. Dia tuh nggak punya teman. Ia ingin sekali punya teman. Suatu hari dia lagi jalan-jalan keliling komplek rumahnya. Sejak itu, ia menemukan teman. Tapi, karena semuanya nggak bakal abadi, ternyata temannya menjauhinya. Sediih sekali. Nah, pada episode terakhir sih, katanya, nanti si Kirana itu nemu temennya lagi, tapi dalam kondisi yang menyedihkan. Meninggal.temanya ternyata mempunyai penyakit kanker yang sangat parah.. huhuhu.. sedih ya?? Bayangin aja kalo kamu punya temen, dia jauhin kamu, ketemu pas kondisinya udah nggak bernyawa lagi.. nah.. ternyata filmnya udah selesai. Di lanjutin lagi minggu depan. Aku teringat akan surat yang di berikan buguru..
“Mama! Aku buka ya suratnya! Kataku sambil melangkah kekamar untuk mengambil surat yang ada di tasku.
“Boleh.. tapi tunggu mama dulu ya.. mama mau ke kamar mandi dulu..” kata mama. Aku mengambil surat itu. Setelah mama sudah kembali, aku memberikan surat tersebut. Mama merobek amplopnya. Ternyata isinya tahu nggak?? Jadi, surat itu berisi kayak ada tabel, nah terus nanti diisi sama orang tua. Nah tabel itu berisi pertayaan seperti: kapan ananda memberi surat ini? Bagaimana kondisi amplop ketika ananda memberinya?? Dan bla, bla, bla.
“Untung kamu masih amanah nak!” kata mama.
“Kenapa??”
“Soalnya, pertayaan disini tuh tentang keadaan suratnya! Kan kalau misalnya kamu udah buka duluan, nanti amplopnya udah rusak. Dan kamu belum amanah..” kata mama. Aku hanya tersenyum. Untung aja saat itu aku belum merobek amplopnya. Kalau udah?? Ya gitu deh..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar