Jumat, 11 Februari 2011

“Mimpi yang Aneh”


JRENG! Aku membuka mataku. Dimana ini?
“Waw.. bagus sekali tempat ini..” kata ku. Aku berdecak kagum. Lalu muncullah seseorang. Dia menghampiriku.
“Hai Excel!” kata orang itu. HAH? Siapa dia?
“Mh, hai! Kamu siapa?? Kok kamu tahu namaku sih?? Padahal, aku tidak mengenalmu” kataku.
“Tentu. Aku tahu semua orang yang ada di sini.” Kata orang itu. Orang itu bentuk tubuhnya aneh. Tapi, sepertinya ia baik dan pintar.
“Ok..ok.. baiklah. Namamu siapa?” tanya ku.
“Oh ya! Hampir lupa! Namaku Virgie Libble! Panggil aku Virgie” kata orang yang bernama Virgie itu.
“Bolehkah aku bertanya satu hal lagi?” tanya ku.
“Tentu saja boleh, Excel!” kata Virgie. Ia memperlihatkan giginya yang agak kekuning-kuningan. Sepertinya, masyarakat yang ada disini belum mengenal pasta gigi dan sikat gigi. Pikirku.
“Oh! Nama kota ini apa ya??” tanya ku.
“Selamat datang di kota Quenia Floranibble!” kata Virgie.
“Wow! Hebat! Kita main apa nih? Yang seru??” tanya ku.
“Bagaimana kita ke Quenia land?? Disana banyak wahana yang seru lo! AYO!” kata Virgie sambil menarik tanganku.
Sesampainya di Quenia land, aku dan Virgie segera membeli karcis. Aku melihat papan besar berwarna hijau campur kuning yang bertuliskan:
“Welcome to Quenia land!”. Aku memasuki tempat itu. Ternyata, banyak juga manusia yang ke sana. Senang sekali. Kami memainkan wahana jet coaster, halilintar, poci-poci, tornado, dan masih banyak lagi! Sebetulnya sama saja sih seperti di dufan. Hanya saja, kalau di Quenia land, lebih seru.
“Seru ya Virgie!” kata ku sambil meminum jus noah tail. Itulah jus yang paling digemari penduduk Quenia Floranibble. Virgie tersenyum.
“Tentu saja Excel! Di Quenia Floranibble, semuanya lengkap.” Kata Virgie. Ia meminum jus Loapy Jillife.
“Mmhh Virgie” kata ku.
“Ada apa?” tanya Virgie. Ia mentap muka ku.
“Sepertinya aku harus kembali ke bumi lagi. Tempat tinggalku” kata ku.
“Ya. Baiklah Excel! Tunggu! Terimalah gelang ini. Ini kenang-kenangan untuk mu!” kata Virgie menyerahkan gelang permata itu kepadaku.
“Baiklah Virgie! Terimakasih ya!” aku melambaikan tangan. BLUP! Virgie hilang!
“AH!” kataku.
“Tenang nak!” kata seseorang. Bunda!
“Itu hanya mimpi!” katanya lagi. Aku membuka mataku. Benar! Hanya mimpi. Aku mencubit pipiku untuk memastikannya.
Hanya mimpi.
“Kita dimana sih?” tanya ku kepada bunda.
“Kita di mobil! Kita kan mau ke Jogja!” kata bunda. Aku tersenyum. Kulihat tanganku. Ada gelang permata yang diberikan Virgie waktu itu! Kok bisa disini ya?? Ah! Aneh..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar