Rabu, 16 Februari 2011

“ Misteri Sepatu Firka”


Hari ini, Firka tampak terburu-buru. Wajahnya pucat. Titik-titik air terlihat membasahi wajahnya.
“Mana ya??” kata Firka sambil mencari-cari sesuatu. Bunda yang kebetulan lewat, melihat anaknya yang sedang terburu-buru itu.
“Kenapa Firka??” tanya bunda. Bunda memerhatikan Firka.
“Sepatu Firka hilang.. kalau Sepatu Firka hilang, berarti, Firka pakai apa dong ke sekolah??” tanya Firka.
“Oh.. Firka mencari sepatu ya?? Sepatu yang mana??” tanya bunda sambil membantu Firka mencari.
“Yang warnanya ungu itu lho!” kata Firka yang masih sibuk mencari sepatunya.
“Mengapa tidak pakai yang lain saja??” tanya bunda. Tapi, sebelum Firka menjawab, muncullah Bi Sum.
“ Semua sepatu non Firka sudah dicuci semua..” kata Bi Sum.
“Terus, Bi Sum cuci sepatu Firka yang warna ungu tidak??” tanya Firka kepada Bi Sum.
“Bi Sum tidak melihat sepatu ungu milik non Firka…” jelas Bi Sum.
“Terus, Firka berangkat sekolah pakai apa dong??” tanya Firka.
“Biar nggak telat, pakai sendal aja..” usul bunda.
“Bunda gimana sih?? Masa ke sekolah pakai sendal?! Memangnya, sekolah itu pasar??” tanya Firka.
“Firka sayang.. kalau kita cari dulu sepatu ungu kamu itu , kita butuh waktu. Sedangkan waktunya pasti lama.. sedangkan bel sekolah berbunyi, sebentar lagi.. Firka mau nggak telat??” tanya bunda. Firka pasrah.. akhirnya ia memakai sendal ke sekolah.. untungnya, dia tidak telat masuk kelas, tapi nggak untungnya, dia diketawain sama teman-temannya..
“Hahahaha.. jeng Firka mau kemana tuh?? Pakai sendal kesekolah? Hahaha..” mereka semua menertawakan Firka. Firka tidak mengubris ejekan itu. Tapi, dalam hati Firka hanya bisa mendengus kesal.
Waktu terus berjalan hingga waktu pulang pun tiba. Firka masih ditertawakan oleh teman-temannya sepanjang perjalanan ke rumah.
“KESAL!” kata Firka marah.
“Wah! Jeng Firka marah! Kenapa bu?? Sendalnya copot ya?? Hahahaha” kata anak-anak mengejek Firka. Sesampainya dirumah, bunda langsung menyambutnya.
“Sepatumu sudah ketemu lo..” kata bunda tiba-tiba. Firka yang mendengar itu langsung kaget.
“DIMANA??!!” tanya Firka terbelalak. Matanya yang bulat seperti bola pingpong itu makin membulat.
“Kak Mina meminjamnya tanpa sepengetahuan kamu… katanya, gambar yang ada disepatu itu sangat bagus. Jadi, ia ingin mencoba menggambarnya. Sebetulnya, tadi pagi kak Mina ingin mengembalikannya. Tapi, karena Firka sudah pergi ke sekolah, kak Mina menaruhnya di loker sepatu..” jelas bunda panjang lebar.
“HAH?! AWAS! KAK MINA!!!” teriak Firka marah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar