Kamis, 23 Desember 2010

“Makanya! Jangan banyak-banyak minum darah!”

“Loli! Kamu hisap darah anak kecil itu! Jadi kamu pertam-tama, ngumpet dibawah kasur, terus hisap darah anak mungil itu!” suruh komandan nyamuk. “Untuk apa aku bersembunyi dibalik kasur itu?” tanya Loli. “Kalo ma’knya dateng gimana?” tanya Komandan nyamuk. “Usahakan hisap sebanyak-banyak mungkin darah!”
“Dan kamu! Endut! Kamu hisap arah pembantu yang lagi tidur! Dilantai dua! Nyampe nggak??” tanya komandan. “Nyampe dong..” kata si endut mantap. “Dan saya sendiri menghisap darah tedy bear itu!” tunjuk komandan. Ia menunjuk sebuah boneka besar. “Bos! Itu bukan hewan ataupun juga mahluk hidup! Itu cuman mainan” terang Loli. “Ya sudah! Saya hisap darah pembantu yang ke2! Nanti kalau sudah selesai, berkumpulah ditempat ini lagi!” mereka semua keluar dari lemari, tempat sarang mereka. Semua ketempat masing-masing..

2 jam kemudian..

Loli dan komandan nyamuk sudah berkumpul kembali ke lemari.tempat sarang mereka. “Wah… mana tuh si endut?? Lama banget nyampenya!” tanya Loli. Akhirnya mereka berusaha mencari si endut. Akhirnya… “Hah! Itu endut!” seru komandan, sambil menunjuk endut yang sedang duduk di anak tangga. “Dut, kamu nggak papa??” Loli memastikan. “Aku habis banyak makan darah nih.. jadi perutku berat. Aku nggak bisa turun dari tangga!” kata si endut menjelaskan. “Lain kali, kalau makan darah, jangan banyak-banyak ya!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar