Rabu, 26 Januari 2011

“Perpustakaan Sarah”


Hari ini hari Minggu. Seperti biasa, di rumah Sarah setiap hari Minggu pasti ada MiBe. Apa itu MiBe?? Oh… rupanya, Minggu Bersih toh..
“Ayo.. semuanya kumpul yuk..” kata papa mengumpulkan semua keluarganya.
“Ada apa???” tanya kak Flo. Ia kakak pertama Sarah. Ia lahir di Amerika. Memang.. papa mama Sarah sering berpindah-pindah tempat saat tinggal. Jadi, saat mama melahirkan anaknya, sering di tempat yang berbeda. Papa Sarah sendiri orang Amerika. Sedangkan mama orang Indonesia 100%.
“Biasa… pasti MiBe.. betulkan??” Kak Yuki menebak. Kak Yuki lahir di Jepang. Ia kakak ke 2 Sarah.
“Tepat!” kata mama. Tiba-tiba Sarah muncul.
“Eh Sarah.. sudah bangun.. gimana mimpinya??” tanya kak Flo penasaran. Sambil mengucek matanya, Sarah berkata
“Sudah ah.. sekarang, kita langsung saja MiBenya..” kata Sarah tak tahan. Sarah sendiri lahir di Perancis.
“Ya udah.. sekarang kita langsung saja bagi tugasnya. Mama sama kak Flo membersihkan bagian halaman depan. Terserah.. didepan apa yang mau dibersihin.. yang penting bisa oke. Terus, kak Yuki sama Sarah juga gitu. Tapi kalian bersihin di gudang, dan ruangan-ruangan yang ada dirumah ini. Sedangkan papa sendiri membersihkan toilet dan halaman belakang. Setuju?” tanya papa. Semuanya mengangguk. Akhirnya, sekeluarga pergi ke tempat tujuan yang sudah direncanakan.
“Kita ke gudang dulu atau ke ruangan kamar dulu kak??” tanya Sarah.
“Mmhh.. aku sih terserah kamu aja sih.. tapi sebetulnya aku ingin ke gudang dulu” kata kak Yuki. Akhirnya mereka berdua menuju gudang sambil membawa lap, pel dan sapu. Juga alat kebersihan lainnya. Ketika sudah sampai di gudang, kak Yuki menyalakan lampu, agar tidak gelap.
“uuhh.. berdebu!” kata Sarah sambil membersihkan lantai dengan sapu.
“Di sekitar sini juga banyak jaring laba-labanya! Ueks!” kata kak Yuki sambil membersihkan sarang laba-laba di lemari dengan kemoceng. Tapi tiba-tiba.. BRUK! Sarah terjatuh. Ia terguling diatas lantai yang penuh dengan debu.
“Uhuk! Uhuk!!” Sarah terbatuk.
“Kamu tak apa??” tanya kak Yuki. Sarah menggeleng. Tiba-tiba, Sarah terlihat aneh. Dengan senyum misterius. Hii..
“Kenapa Sarah?? Serius banget” kata kak Yuki memandang Sarah.
“Enggak.. rupanya, tumpukan buku dan majalah inilah yang membuat ku terguling” kata Sarah sambil menunjuk kepada kak Yuki tumpukan buku dan majalah yang hampir sampai atas, atas, atas, dan atas.
“Wow.. tunggu dulu! Bukankah, buku ini buku langganan mu yang suka kamu beli ditoko buku! Oh.. ini! Buku novel kesukaanmu itu yang waktu kemarin lusa dicari-cari! Cinta di Halte” kata kak Yuki sambil menunjuk buku yang agak terlihat usang itu. Sarah masih melihat tumpukan tersebut.
“Dan lihatlah! Ini majalah langganan kak Yuki dan kak Flo dulu! Tabloit Girl’s!” kata Sarah menunjukan majalah tersebut. “Nggak terasa ya.. udah hampir sebanyak ini..” tak lama, Sarah kedatangan ide cermat dan gemilang.
“Bagaimana kalau kita buat perpustakaan?? Buku-buku ini akan kita taruh disana. Kebutulan sekali! Di daerah rumah kita kan, lumayan banyak anak-anak yang tidak sekolah. Dengan anak-anak itu membaca buku di perpustakaan kita, anak-anak tersebut jadi pengen belajar banyak hal, dan bakal pinter! Dan bukan hanya anak-anak saja! orang tuapun akan bertambah wawasannya” kata Sarah panjang lebar.
“Apa???” kata kak Yuki tak percaya.
“Kita akan membuat perpustakaan, biar dibaca semua orang. Dan, tumpukan majalah dan buku inilah yang akan kita taruh di perpustakaan” Sarah mengulangi dengan nada ketus.
“Good job! Tapi tunggu. Emang mau buat perpustakaannya dimana?? Terus, yang jaga perpusnya siapa??” tanya kak Yuki.
“Siapa lagilah.. kalau bukan kak Flo sama kak Yuki..” canda Sarah.
“Huh!! Yaudah! Nanti, selesai MiBe kita bilang ke papa” usul kak Yuki.
“Dan penjaga perpusnya kak Yuki.. selamat! Jabatan baru…” canda Sarah sambil meninggalkan gudang.
Sehabis MiBe.
Kak Yuki dan Sarah langsung bilang kepapa soal rencana perpustakaan tersebut.
“Great! Bagus, bagus, bagus… hebat! Good job! Niatmu bagus..” tapi, sebelum papa menyelesaikan bicaranya, datanglah kak Flo dan mama.
“Selamat kak Flo! Kak Flo naik jabatan” seru Sarah.
“Apaan sih???” tanya kak Flo heran. Papa menjelaskan maksud Sarah tersebut.
“Nggak! Seumur hidup aku nggak ingin jadi penjaga perpustakaan!! Au pengennya jadi model yang cantik… penyanyi yang keren… baju gemerlap, semuanya senang melihat gayaku… uhh…” kata kak Flo ngotot.
“Hahaaha!!! Dengar ya Flo! Kamu aja matematika nggak hapal! Gimana model?? Gayanya pasti nggak karuan… cep..cep..cep… anak mami..” canda kak Yuki.
“Ahaahaahha!! Sok tahu kakak! Lagian, kan Sarah Cuma becanda. Awas lho.. nanti devilnya dateng..” kata Sarah kepada kak Flo.
“Stop! Mama tahu tempat yang tepat untuk bikin perpustakaan!” kata mama tiba-tiba. Semua kaget.
“Mama?!?!”
“Dimana ma?? Aku mau buru-buru bikin perpustakaannya.!!” Kata Sarah sambil menguncang-gunjangkan badan mamanya. Sarah sudah tidak sabar.
“Kan disebelah garasi ada ruangan kosong tu… luas lagi! Gimana, kalau bikinnya di situ aja” usul mama. Semua tersenyum. “Plus… di gudang kan ada 5 buah lemari yang udah agak rapuh tuh di gudang. Mungkin, bisa nanti papa perbaiki, dan majalah serta buku itu ditaruh di lemari tersebut.” Semua tersenyum lebar.
“Good job mom!” puji Sarah. Ia bersyukur sekali kepada tuhan. Karena sudah mengabulkan doanya. Yaitu, membuat perpustakaan. (Memang, dari dulu, Sarah ingin punya perpustakaan)

6 April 2007
Hari ini hari Selasa. Sarah libur panjang hari ini. Hari ini, adalah hari yang paling membahagiakan Sarah. Perpustakaan Sarah dibuka untuk umum. Banyak anak-anak yang mengajak temanya ke perpustakaannya Sarah (Maaf ya… nggak dikasih tau persiapan perpusnya Sarah. Kepanjangan sih… takut bosen yang baca). Sarah senang sekali. Ia memandang perpustakaan dari depan sambil tersenyum. Ia bahagia sekali. Pesan Sarah sih, sederhana saja:
“Jangan Menyerah, dan raihlah mimpimu setinggi, tinggi, tinggi,tinggi, tinggi, tingginya”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar