Senin, 03 Januari 2011

“Hari Buruk!!!!”

Pagi itu..


Aku menatap jam tanganku. “Wah udah jam tujuh!! Ma!! Aku duluan berangkat sekolahnya ya… nggak ada waktu nih buat sarapan!” pamitku.
“Oh.. Iya deh! Hati-hati ya dijalan!” mama melambaikan tangannya. Aku langsung naik kemobil. Tak sempat aku membalas lambaian tangan mama.
“Heri!! Cepet ya jalannya! Keburu macet diperempatan!!” suruhku kepada sopirku. Memang, kalau sudah jam tujuh itu, jalan perempatan deket sekolah tuh ku suka macrett!! Dan, panjangnya bisa sampai 7 km! gila!
“Maafkan saya nona Lisa. Tapi,sepertinya kita sudah kena macetnya!” kata Heri.
“Duh.. capcay deh!” aku tiba-tiba teringat sesuatu. Pr! Pr sains ku!! Ketinggalan!! Aku mencari-cari ditasku. Tapi, untuknya ada! Syukurlah.. sambil menikmati macet, aku mengerjakan pr sainsku. Aku membuka halaman 56. Wah!!! 60 soal!!!
“Waduh!?!? Capcay lagi deh!” aku hampir pingsan. Akhirnya aku kerjain aja prnya sebisaku.
“Apa saja ciri-ciri mahluk hidup.. ya??” aku membaca soal. Kutulis: B3TM= Bernafas, Berkembang biak, Bergerak, Tumbuh dan Makan. Tapi, giliran aku mau nulis biak-nya, aku malah nulis kabi.. duh.. mana harus dihpus dulu lagi.!
“Nona.. sebentar lagi sudah sampai disekolah..” Heri memberitahu.
“Iya..” aku hanya menjawab seadanya.
“Ayo! Tinggal 4 soal lagi nih!” aku menyemangati diriku sendiri. Tapi terlambat. Aku sudah duluan sampai di sekolah.
“Yah.. tambahan 50 soal dari bu Mus lagi dong.. hiks.. hiks.. betapa malangnya aku..” aku memasukkan pensil mekanikku dan buku sains kedalam tas. Aku keluar dari mobil. Suasana diruang parkir mobil itu sanggaaatt sepi. Aku berjalan kearah koridor, lalu melewati lorong. Tujuanku adalah kelas 3 A. ternyata aku telambat. Aku lihat kedalam kelas lewat kaca pintu. Disana ada pak Gentar sedang mengajar seni musik. Karena tak mau lama-lama diluar, aku langsung membuka pintu dengan grogi. Meskipun, pasti aku dapat konsikuensinya, yaitu: “JONGKOK SAMBIL BERPUTAR MENGELILINGI LAPANGAN BASKET!” atau “BERDIRI DIDEPAN KELAS, KUPING DIJEWER SAMBIL NYANYIIN LAGU HILALAYAN YANG SUPER PANJANG ITU!”.. aku membuka pintu. Tampak diujung kelas, dimana tempat bu Atria berdiri. Bu Atria adalah wali kelas 3A. bu Atria kelihatan marah.
“Lisa!!!” panggil bu Atria. Kelihatan jelas darah beliau sudah naik lagi.
“Ya bu..” jawab ku lirih.
“JONGKOK SAMBIL PUTAR MENGELILINGI LAPANGAN BASKET! 100 KALI!” aku terdiam. Aku menuju keloker tasku. Lalu menaruh tasku. Aku cemberut. Sedangkan teman-teman yang tertawa. Malahan, ada yang sampai mau ketoilet. Uuuuuuhh!!! Sebel! Aku segera kebawah lagi, untuk ke lapangan basket.tapi, aku nyeker. Kakiku telanjang. Tanpa alas sedikit pun. Akhirnya hukuman itu pun selesai. Aku pun kembali ke kelas. Rupanya, sedang berlangsung pelajaran sains. Aku bernapas lega. Tapi, tiba-tiba aku berpikir… prku! Belum selesai! Pikirku dalam hati. Keringat mulai bercucuran. Aku melihat lagi lewat jendela pintu. Disana, ada bu Mus sedang mengajarkan materi tentang mahluk hidup. Lagi-lagi aku grogi. Aku membuka pintu. Rupanya, teman-teman yang lain sedang konsentrasi ke bu Mus. Semua, termasuk bu Mus tak ada yang melihat kedatangan aku. Aku menuju loker tas. Meraih tas, lalu memasukkan buku-buku pelajaran kedalam loker meja. Aku menaruh tas, lalu duduk dikursi.
“Keluarkan pr sains halaman 56!” suruh bu Mus. Semua anak mengambil buku sainsnya di loker meja. Kecuali, aku.
“Lisa!” kata bu Mus.
“Ada apa??” tanya ku. Aku mulai takut. Takut karena ada soal tambahan. Banyak lagi! 50 soal!!!
“Keluarkan buku sainsmu! Halaman 56!” perintah bu Mus. Kali ini dengan suara lantang. Dengan tangan gemetar, ku keluarkan buku sainsku. Bu Mus menatapku dengan muka masam.
“Sini! Biar kuperiksa pekerjaanmu!” bu Mus menyerahkan tangannya.
“Tidak!” aku menggeleng. Aku menyembunyikan buku sainsku di belakang punggung.
“Ayo sini!!” bu Mus merebut. Aku mengangkat bukuku keatas, supaya bu Mus tidak menemukan bukuku di belakang punggung. Namun sia-sia.bu Mus mendapatkan buku tersebut.
“Jangan sembunyikan sesuatu dariku!” kata bu Mus sambil memeriksa halaman 56.
“Lisa!!!” kata bu Mus sambil melempar buku sains kearah meja.
“Tambahan 50 soal!” semua teman-teman tertawa. Bu Mus meninggalkan ku. Aku mendengus kesal. Huhhh! Bu Mus kembali menerangkan pelajaran sains tersebut. Akhirnya, tak lama setelah itu, pelajaran yang menyebalkan hari itu sudah selesai. Waktunya istirahat!!!
Semua anak berhamburan keluar kelas. Ada yang ke ruang bermain, ada yang main dilapangan, ada yang ke perpustakaan, ada yang duduk-duduk ditaman, ada yang menghabiskan bekal.. dan masih banyak deh! Salah satunya, yang menghabiskan makanan adalah Mona dan aku! Aku dan Mona ini memang akrab sekali.. dan, kalau orang yang belum mengenal mereka berdua, pasti mengira mereka kembar!
“Eh.. Mona! Makan bekal yuk!” ajak aku.
“Ayo!” mereka berdua mengambil bekal masing-masing. Lisa mencari bekalnya ditas. Ia nampak cemas.
“Mana ya bekalku??” tanyaku sambil mencari-cari bekalnya. Tiba-tiba aku terpikir. aku mengingat kejadian tadi pagi.
“Oh..! waktu itu aku buru-buru berangkat sekolah! Jadi, belum sempat membereskan bekal! Duh.. Mona marah nggak ya!??”aku mulai cemas. Aku melihat Mona sedang menunggu didepan kelas. Aku menghampiri Mona.
“Eh.. Mon.. maaf ya? Udah bikin kamu nunggu lama.. maaf nih.. ternyata setelah kulihat ditasku, ternyata aku lupa bawa bekal.. nggak papa kan??” tanya ku.
“Oh.. tentu…” jawab Mona. Tiba-tiba aku dipanggil seseorang. Oh.. Tinna, Rita, Via, Liyta dan Julie rupanya..
“Eh! Lisa!” panggil mereka berlima.
“Ada apa??” tanya ku.
“Main petak jongkok yuk!” ajak mereka.
“Ok!” kami semua berkumpul dilapangan rumput. Disana lumayan sepi… akupun segera hompimpa. Yang jaga adalah Tinna! Huuhh.. capek! Tapi seru! Hiyyaa!!! Ayo Tinnna!! Kejar kita!! Hihihi..
Tak terasa, kami berenam sudah lama bermain… keringat ku sudah bercucuran deras. Via dan Julie mengambilkan minuman untuk Tinna, Rita dan Liyta. Tapi, aku tidak diambilkan.
“Kok aku tidak diambilkan minum??” tanya ku kepada Via.
“Aku tidak melihat tempat minum mu..” ujar Via yang ngos-ngosan saat itu dikejar Tinna.
“Oh.. ya sudah.. teman-teman! Aku kekelas dulu ya!” aku pamit. Aku berlari menuju kelasku. Aku mencari tempat minumku dimana-mana, namun tidak ada.
“Yah.. harus ke pantry dong… ya udah deh.. ngak papa. Walaupun.. capcay deh!” aku berlari kepantry. Aku mengambil gelas lalu duduk dulu sebentar di sofa. Wah.. enaknya.. di dalam pantry itu sepi. Hanya aku saja. Setelah itu aku mencuci gelasnya. Lalu, meninggalkan pantry.tiba-tiba… Kriinnngg! Bel tanda selesai istirahat berbunyi. Anak-anak berbondong-bondong kekelas masing-masing. Aku berjalan kearah lantai 2. Kulihat kedalam kelasku. Masih sepi. Mungkin, masih ada yang dalam perjalan menuju kelas. Aku masuk kedalam. Sudah ada 5 orang. Bagas, Nia, Vita, Julie dan aku. Serta 2 guru. Bu Atria dan bu Citra. Bu citra adalah guru matematika. Memang, disekolahku setiap satu pelajaran satu guru.aku duduk di bangku. Menunggu teman-teman yang lain masuk. Suasana dikelasku saat itu sangat sepi. Hanya terdengar coretan tangan julie yang sedang menggambar manga. Tak lama setelah itu, teman-teman yang lain semua memasuki ruang kelas 3 A. pelajaran matematika pun dimulai.
“Ok anak-anak! Kita akan mulai memasuki bilangan pecahan!” kata bu Citra menerangkan.
“Sekarang, tolong keluarkan alat tulis kalian, serta buku paket matematikanya! Halaman 43” perintah bu citra. Semua anak mengambil bukunya masing-masing. Aku meraih buku paket matematikaku. Lalu menaruhnya di atas meja. Sekarang aku ingin mengambil tempat pinsil. Tapi, pensil itu tidak ada.
“Oh iya ya! Masih ditas! Duh.. aku lupa!” lalu aku mengangkat tanganku untuk minta izin.
“Bu…”
“Ada apa??” tanya bu Atria
“Mau ambil pensil ditas..” jawabku pelan.
“Silahkan..” bu Atria mengijinkan. Aku meraih tasku diloker. Aku cari disemua bagian tas. Nggak ada!
“Wah.. jangan-jangan, ketinggalan di mobil.. duh!!!!” aku menaruh lagi tas ku. Aku menatap ke sampingku.
“Indah dateng nggak ya???” kutengokkan kepalaku kesamping kiri.
“Wah..!! nggak dateng! Duh aku pinjem pinsil ke siapa ya??” aku curi-curi pandang kedepan. Fahmi!
“Mi! Fahmi! Boleh pinjem pensil nggak??” aku mencolek punggung Fahmi.
“Eh, Lis! Ini!” Fahmi memberikan pensil bergambar mickey mouse.
“Eh.. thanks!” aku mulai membuka halaman 43. Lalu, bu Citra menjelaskan isi halaman 43. Anak-anak semua mengisi soal matematika dengan tekun.
Pelajaran matematika sudah selesai. Sekarang perkumpulan grup. English club! Tapi, hari ini ada kabar buruk dari Shafira ketua kelas. Hari ini bu Nina tidak bisa hadir dalam english club hari ini. Karena bu Nina sedang sakit. Sayang! Padahal, kan sekarang pengumuman pemenang tts konyol! Memang, 2 pekan yang lalu, bu Nina mengadakan tts konyol waktu English club. Jadi bu Nina ngasih tts, pertanyaanya pakai b. inggris. Tapi aneh-aneh semua pertyaanya. Susah.. tapi seru!
“Jadi.. boleh langsung pulang. Karena buguru juga akan mengadakan rapat.” Beritahu Shafira.
“Yeeee!!!!” semua anak-anak bersorak. Anak-anak ribut membereskan buku-buku kedalam tas. Lalu, mereka berdoa sebelum pulang, sesuai agama sendiri-sendiri. Semua berhamburan keluar kelas. Aku langsung menuju ruang parkir mobil. Disana terlihat Heri sedang menunggu didalamnya. Aku masuk kemobil. Dengan muka cemberut.
“Kenapa nona Lisa???” tanya Heri.
“Hari ini memang hari buruk!” kata ku ketus.
“Mengapa gerangan???”
“Masak, tadi disekolah dihukum keliling lapangan seratus kali, terus pas pelajaran sains aku ditambah soalnya. 50 soal!! Terus, pas istirahat lupa bawa bekal! Lalu, habis main petak jongkok harus kepantry dulu, gara-gara nggak bawa minum! Pas pelajaran math! Lupa bawa pensil! Tapi untungnya Fahmi mau minjemin! Dan, hari ini nggak ada English club! Padahal, itukan club yang paling seru disekolah…” terang ku.
“Oh…” Heri hanya mengagguk. Takut, kalau banyak bicara, bisa-bisa ngamuk deh! Huhuuuuhh… memang hari ini hari yang buruk. Semoga, itu tak terjadi pada kalian..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar