Senin, 04 April 2011

“Mesin Waktu (Part 2)”


Lanjutan dari cerita sebelumnya….


Derina menatap 3 ekor dinosaurus. Yang pertama, seekor tyrannosaurus rex yang sangat besar. Dinosaurus itu tersenyum. Yang kedua, ukurannya Medium size. Sepertinya, itu ibu Mennie. Pikir Derina. Yang satu lagi, ukurannya Small size. Hanya saja, lebih besar dari Minnie.
“Hai Minnie, siapa itu?” tanya dinosaurus yang kecil.
“Oh, hai! Ini Derina! Derina! Ini, ayah, ibu dan kakakku!” kata Minnie memperkenalkan Derina kepada keluarganya.
“Siapa dia?” tanya ayah Minnie.
“Dia seorang manusia. Dia akan kembali lagi ke rumahnya 1 jam lagi.” Kata Minnie.
“Oh.. eh.. hai semua” kata Derina malu.
“Sudahlah.. kamu tak usah takut. Kami tidak buas seperti yang ada dalam benakmu” kata ibu Minnie.
“Ayo Derina! Akan kutunjukan permainan yang biasa kumainkan bersama teman-temanku” kata Minnie menarik lengan Derina. Minnie barjalan mengarah kesebuah lapangan yang luas. Tapi, itu bukan lapangan. Hanya tanah yang luas saja.
“Mana teman-temanmu?” tanya Derina.
“Mungkin mereka sedang bersekolah!” kata Minnie. Bersekolah? Dino bersekolah?
“Kau tak sekolah?” tanya Derina.
“Aku sekolah Rina..hanya saja, waktunya berbeda” kata Minnie. Minnie menunjukkan banyak sekali permainan yang biasa ia mainkan bersama temannya.
“Nah.. kalau ini namanya Dino Ball”
“Bagaimana cara memainkannya?’” tanya Derina.
“Gampang saja. Kau harus membawa Dino Ball ini sampai garis yang itu. Jangan sampai lawan mengambil Dino Ball itu. Permainan ini dimainkan oleh dua kelompok yang masing-masing anggotanya berjumlah 10 dinosaurus” kata Mennie. Derina melihat jam tangannya.
“Oh tidak Minnie. 40 detik lagi aku harus pergi” kata Derina.
“Tidak Derina! Jangan!” kata Minnie.
“Aku juga sebenarnya masih ingin bersamamu. Tapi,,,” Derina kelihatan sedih.
“Derina! Jangan pergi! Selama ini, aku sendiri. Tidak ada yang menemaniku bermain. Kau sudah kuanggap temanku.. Please! Derina! Aku mohon!” kata Minnie.
“Oh.. Minnie. Aku tahu ini sulit. Tapi, aku harus berpisah. Aku janji, aku akan datang kembali untuk menjenguk mu!” kata Derina. Dan.. seketika itu juga…
Brak! Dooonngg!! Bruk! GLETAK! Prak!! Bung! Ouch!
Bokong Derina kembali merasakan sakit luar biasa. Derina memandang kesekeliling.
“Hei! Aku sudah kembali!” kata Derina.
“Ya, kau sudah kembali..” kata suara seseorang. Dan itu.. Stev.!
“Seru tidak?” kata Stev.
“Betul! Betul! Betul! Seru!” kata Derina. Lalu, muncullah ke empat teman Derina. Joan, Meggi, Tasya.. dan… Lilian!
“Oh teman-teman! Aku sangat merindukan kalian!” kata Derina.
“Bagaimana petualanganmu?” tanya Meggi.
“Seru!” kata Derina. Mereka pun semua tertawa.
***Date: Mohon dimaklumi bila ada kesalahan penulisan.. wahahahaha…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar